Warung dan Toko Terlihat Berantakan dan Tidak Menarik? Mahasiwa Undip Berikan Solusinya Dengan Edukasi 5R
Kegiatan Edukasi 5R Untuk Meningkatkan Produktivitas UMKM di RW 06 Kelurahan Mlatibaru
Mlatibaru, Semarang (24-07-2022) – Kegiatan UMKM di Kelurahan Mlatibaru, Semarang didominasi oleh pelaku usaha warung sembako dan toko makanan dimana seringkali ditemukan barang dagangan yang terlihat berantakan dan kurang bersih. Hal ini tentu saja membuat kesan sempit, kotor, dan kurang menarik oleh pembeli. Memang, pelaku UMKM hanya mengerti bagaimana cara “beres-beres” tanpa mengerti manajemen letak barang dagangan yang baik.
Dari situlah, Ardian Permana, Mahasiswa KKN Undip Tim II Universitas Diponegoro yang bertempat di Kelurahan Mlatibaru dengan dosen pembimbing Apip., SE., M.Si., berinisiatif untuk memberikan edukasi mengenai cara dan pentingnya mengimplementasikan dan melakukan kegiatan 5R (Ringkas, Resik, Rapi, Rawat, Rajin) di tempat usaha masing-masing warga. Kegiatan edukasi bertempat pada RW 06 yang dihadiri oleh ibu-ibu pelaku UMKM yang sejumlah besar merupakan pemilik warung sembako. Ibu-ibu disana sangat tertarik dan aktif bertanya mengenai tata cara dan pelaksanaan kegiatan 5R. Mereka juga mengatakan bahwa seringkali keterbatasan tempat membuat warung mereka terliaht semakin kecil. Padahal pada dasarnya, jika implementasi 5R dilakukan, warung akan terasa lebih trapih dan lega.
5R sendiri merupakan singkatan dari Ringkas, Resik, Rapi, Rawat, dan Rajin. Budaya Kerja 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin) merupakan suatu metode penataan dan pemeliharaan wilayah kerja secara intensif yang berasal dari Jepang yang dikenal dengan 5S yang digunakan oleh manajemen dalam usaha memelihara ketertiban, efisiensi, dan disiplin di lokasi kerja sekaligus meningkatan kinerja pekerja di lingkungan kerja (dalam hal ini merupakan pelaku usaha UMKM.
Pamflet yang dibagikan kepada pelaku UMKM di RW 06 Kelurahan Mlatibaru
Ardian memberikan informasi bahwa dengan melaksanakan 5R secara tepat dan rutin, warung akan terlihat lebih rapih, bersih, luas, dan menarik. Dengan adanya edukasi 5R, harapannya warga dapat lebih sadar dan memahami bagaimana caranya memanajemen tata letak barang di warung/toko untuk mempermudah aktivitas, membuat kesan luas, membuat lebih bersih, serta meningkatkan produktivitas UMKM. Kegiatan ini pun direspon baik oleh warga setempat, utamanya Ibu Nur selaku salah satu warga yang memiliki usaha Bandeng Presto, “Semoga apa yang diberikan panjenengan ini dapat bermanfaat untuk warga. Saya sangat senang dengan kegiatan ini karena kebanyakan warga setempat masih tidak peduli, yang penting laku saja”, ucapnya.
Penulis : Ardian Permana, Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Mahasiswa KKN TIM II 2022