AYO CEGAH KARIES DAN KEBIASAAN BURUK TERKAIT GIGI DAN MULUT! MAHASISWA KKN UNDIP AJAK ANAK-ANAK DI KELURAHAN PLAMONGANSARI UNTUK MENJAGA KESEHATAN GIGI DAN MULUT SERTA MENGHINDARI KEBIASAAN BURUK TERKAIT GIGI DAN MULUT SEJAK DINI
Plamongansari, Semarang (17/7/22), Mahasiswa KKN UNDIP melaksanakan program kerja monodisiplin, yaitu “Rawat Gigimu dengan GULALI”. Pada program ini akan dilaksanakan dengan edukasi cara merawat kesehatan gigi dan mulut serta menghindari kebiasaan buruk terkait gigi dan mulut yang nantinya akan berdampak pada keadaan gigi tetap dari anak. Selain dilakukan edukasi, pada program ini juga dilakukan pendampingan pada setiap minggunya dengan total 4 minggu pendampingan.
Program kerja monodisiplin, yaitu “Rawat Gigimu dengan GULALI” dilakukan dengan menjelaskan bagaimana cara menjaga kesehatan gigi dan mulut pada anak-anak dengan rentang usia 6-10 tahun. Pada Minggu 1 kegiatan program kerja monodisiplin “Rawat Gigimu dengan GULALI” (17/7/22) dilakukan dengan pertemuan tatap muka terbatas dengan protokol kesehatan yang dihadiri 3 anak-anak.
Pada Minggu 1 (17/7/22), mahasiswa KKN dilakukan edukasi menggunakan boneka tangan mengenai cara menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan GULALI yang meliputi Gosok gigi dua kali sehari, kUnjungi dokter gigi minimal 6 bulan sekali, mengurangi makanan dan minuman yang Lengket serta manis, Asupan bergizi, jangan Lupa berkumur setelah makan makanan yang lengket dan Ingat ganti sikat gigi 3 bulan sekali. Program kerja “Rawat Gigimu dengan GULALI” ini penting sekali untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari agar kesehatan serta kebersihan gigi susu dan tetap anak terjaga.
Selanjutnya, mahasiswa KKN juga memperlihatan contoh sikat gigi dengan keadaan bulu sikat gigi yang sudah rusak dan “jeber” yang menandakan sudah saatnya sikat gigi tersebut untuk diganti karena sikat gigi dengan keadaan tersebut kurang mampu untuk membersihkan gigi, gusi dan lidah dengan efektif.
Kemudian, mahasiswa KKN juga memeragakan cara menggosok gigi dengan benar serta meminta masing-masing anak untuk maju dan melakukan kegiatan menggosok gigi dengan medium gigi tiruan seperti yang sudah diajarkan sebelumnya. Ketepatan waktu dan cara menggosok gigi penting untuk diperhatikan agar kebersihan dan kesehatan gigi anak senantiasa dalam keadaan prima.
Pada Minggu 2 (24/7/22), sebelum memulai kegiatan, mahasiswa KKN mempersilakan anak-anak untuk maju ke depan untuk menerangkan apa saja yang telah disampaikan pada minggu 1, kemudian dilanjutkan dengan mengerjakan post-test dengan materi yang berkaitan dengan materi yang sudah diberikan pada minggu 1. Pada hasil post test tersebut didapatkan lebih dari 80% soal mampu dijawab dengan benar oleh anak-anak.
Kemudian, pada pertemuan kedua ini anak-anak diminta untuk membawa sikat gigi yang dimilikinya untuk mengobservasi apakah sudah saatnya sikat gigi tersebut diganti dengan sikat gigi yang baru, seperti yang telah disampaikan pada minggu 1 bahwa sikat gigi dapat diganti 3 bulan sekali atau saat bulut sikat gigi sudah jeber atau njepat.
Kemudian, anak-anak juga diminta untuk mempraktikan cara menggosok gigi yang baik dan benar menggunakan sikat gigi baru dan pasta gigi yang telah diberikan. Dalam melaksanakan kegiatan menggosok gigi ini, anak-anak terlihat senang dan berpartispasi aktif dalam kegiatan, 2 dari 3 orang anak juga sudah mampu untuk mempraktikan cara menggosok gigi dengan benar. Selanjutnya, anak-anak juga diberikan dan dijelaskan mengenai booklet yang berisikan cara menjaga kesehatan gigi dan mulut serta edukasi mengenai kebiasaan buruk terkait gigi dan mulut yang harus dihindari agar kesehatan dan keindahan gigi tetap selalu terjaga.
Berikut adalah link booklet yang diberikan kepada anak-anak:
https://drive.google.com/drive/folders/1-3JiBjNDAvKDSkHcZ01yavLDIF02bG6G
Pada Minggu 3 (28/7/22), sebelum dilakukan program pendampingan lanjutan, mahasiswa KKN mendorong anak-anak untuk maju kedepan dan menjelaskan tentang apa saja yang sudah diajarkan pada minggu sebelumnya. Kemudian, anak-anak juga mengerjakan post-test dengan soal yang sesuai dengan materi yang diberikan sebelumnya dan hasil dari post-test tersebut menunjukan bahwa anak-anak mampu menjawab lebih dari 80% jawaban dengan benar.
Setelah itu, mahasiswa KKN melakukan pemeriksaan keadaan gigi pada ketiga anak tersebut dengan mengikuti protokol kesehatan dan standar pemeriksaan yang berlaku, dan pada salah satu anak (usia 10 tahun) didapatkan gigi susu molar satu rahang bawah yang persisten, yaitu gigi susu yang masih belum tanggal padahal gigi tetap pengganti sudah tumbuh dan muncul dipermukaan. Gigi tersebut di indikasikan untuk dilakukan pencabutan karena jika dibiarkan akan mengganggu pertumbuhan gigi tetap dari anak dan rasa kurang nyaman juga saat makan karena gigi tersebut sudah goyang tapi belum juga tanggal.
Pada pertemuan ketiga ini juga dilakukan praktik menggosok gigi yang dilaksanakan oleh anak yang masih kurang tepat dalam mempraktikan cara menggosok gigi dan anak lainnya yang sudah benar dalam mempraktikan cara menggosok gigi betugas mengamati dan mengoreksi jika temannya melakukan kesalahan dalam menggosok gigi.
Pada Minggu 4, mahasiswa KKN UNDIP melakukan perizinan kepada orangtua dari anak tersebut untuk dilakukan pencabutan gigi susu persisten. Setelah mendapatkan izin dari orangtua anak tersebut, mahasiswa KKN melakukan pendampingan untuk mengunjungi dokter gigi. Pada kegiatan ini, mahasiswa KKN tak hanya mendampingi anak yang akan dilakukan pencabutan gigi persisten, tetapi juga melakukan pendampingan terhadap dua anak lainnya yang belum pernah mengungjungi dokter gigi dengan tujuan untuk mengenalkan anak tersebut terhadap dokter gigi dan agar tidak takut lagi untuk mengunjungi dokter gigi.
Selama 4 minggu pendampingan, mahasiswa KKN juga mempersilakan anak-anak untuk berkonsultasi mengenai permasalahan gigi yang dialaminya melalui WhatApps. Mahasiswa KKN dapat menjawab permasalahan gigi yang dialami oleh anak-anak tersebut sesuai dengan ilmu dan kompetensi yang dimiliki oleh mahasiswa dan dengan bahasa yang sesuai dengan usia dari anak. Berikut ini adalah lampiran chat konsultasi anak-anak dengan mahasiswa.
Penulis : Rizki Laila Salsabila/22010219120004
Jurusan : Kedokteran Gigi/Fakultas Kedokteran
DPL : Dr. Rr. Karlina Aprilia Kusumadewi, S.E., M. Sc., Akt.
Lokasi : Kelurahan Plamongansari, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang