Angka Kejadian Jatuh Pada Lansia Terus Meningkat, Mahasiswa KKN Undip Gencarkan Usaha Pencegahan Jatuh Kepada Masyarakat Kelurahan Sarirejo!

risiko-jatuh-1

Semarang (8/23), bertepatan dengan pelaksanaan dari kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) oleh Universitas Diponegoro (Undip) Semarang dengan tema “Pemberdayaan Masyarakat Berbasis SDG’s, Program Anti Narkoba, dan Kesadaran Tentang Stunting”, Fajar Iskandar Lubis (20) salah satu mahasiswa Tim II KKN Universitas Diponegoro Tahun 2021/2022 bertempat di Kelurahan Sarirejo, Kecamatan Semarang Timur, Kota Semarang memiliki program kerja berupa edukasi pencegahan risiko jatuh pada lansia.
Badan Pusat Statistik memaparkan bahwa selama 50 tahun terakhir terjadi peningkatan proporsi lanjut usia mencapai dua kali lipat. Penduduk lansia di Indonesia pada tahun 2021 mencapai 10,82 persen atau 29,3 juta penduduk. Peningkatan ini menimbulkan permasalahan terutama dalam segi kesehatan dan kesejahteraan lansia. Permasalahan ini membutuhkan penanganan yang kompleks baik dari segi fisik, mental, maupun sosial guna meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan lansia.
Salah satu permasalahan yang dihadapi lansia adalah kejadian jatuh. Kejadian jatuh pada usia lebih dari 55 tahun mencapai 49,4% dan mengalami peningkatan mencapai 67,1% pada usia lebih dari 65 tahun. Jatuh yang dilaporkan sekitar 30% terjadi di rumah dan setengah dari kejadian tersebut mengalami jatuh berulang serta membutuhkan perawatan di rumah sakit mencapai sekitar 10-25% dari total laporan.

risiko-jatuh-2

Guna melakukan usaha pencegahan peningkatan angka kejadian jatuh pada lansia, Fajar Iskandar Lubis (20) salah satu mahasiswa KKN Tim II Undip 2021/2022 melaksanakan program kerja berupa edukasi terkait pencegahan risiko jatuh pada lansia sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat berbasis Sustainable Development Goals (SDG’s) yaitu menjamin kehidupan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan seluruh penduduk semua usia. Kegiatan ini berlangsung pada 23 Agustus 2022 di Balai Muslimin, Kelurahan Sarirejo dengan memperhatikan protokol kesehatan. Lansia dan pra lansia menjadi sasaran dalam kegiatan ini. Pemberian edukasi dilakukan dengan menggunakan media powerpoint dan sesi tanya jawab. Pemberian edukasi berupa pengertian, penyebab, faktor risiko, komplikasi, dan usaha pencegahan kejadian jatuh pada lansia. Pemberian edukasi dilanjutkan dengan menempelkan poster di posyandu lansia sebagai media tulis guna edukasi bagi lansia lainnya di Kelurahan Sarirejo.
Risiko jatuh pada lansia dibagi menjadi dua yaitu berasal dari dalam tubuh dan berasal dari lingkungan. Faktor risiko berasal dari dalam tubuh yaitu perubahan pada postur tubuh dan gaya berjalan akibat penuaan, gangguan penglihatan, dan penyakit penyerta seperti penyakit jantung. Faktor risiko berasal dari lingkungan yaitu penggunaan alat bantu berjalan, pencahayaan rumah yang tidak adekuat, kondisi ruangan yang memiliki banyak kabel berserakan, lantai licin, serta toilet jauh dari kamar tidur lansia.
Usaha pencegahan jatuh pada lansia berupa :
1.Mengenali faktor risiko penyebab jatuh dan melakukan pengecekan kesehatan
2.Memodifikasi kondisi lingkungan yang dianggap tidak aman untuk lansia
3.Memperhatikan keseimbangan dan gaya berjalan untuk mengenali kelemahan pada tubuh
4.Melakukan aktivitas fisik secara teratur dan tidak melampaui batas kemampuan
5.Meningkatkan asupan gizi dengan kandungan protein dan vitamin
Kegiatan ini disambut baik dan mendapatkan respon positif dari masyarakat di Kelurahan Sarirejo. Pemberian edukasi ini diharapkan masyarakat dapat memahami pencegahan risiko jatuh pada lansia guna menghindari komplikasi yang ditimbulkan.

Penulis : Fajar Iskandar Lubis/22010119120008 (Mahasiswa KKN Tim II Undip 2021/2022, S1 Kedokteran)
Lokasi : Kelurahan Sarirejo, Kecamatan Semarang Timur, Kota Semarang
DPL : Dr. Farmaditya Eka Putra, M.Si, P.hD