Kiat meningkatkan omset bisnis UMKM ! KKN Tim II Undip mendukung kemajuan dalam meningkatkan omset bisnis UMKM pada bidang kuliner di Kelurahan Gedawang, Semarang melalui Strategi Up Selling, Down Selling, dan Cross Selling

Gedawang, Semarang (28/07/2022) – Sebagai pebisnis UMKM, kita patut berbangga diri karena peran UMKM dalam perekonomian nasional termasuk yang terpenting. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah UMKM saat ini mencapai 64,2 juta dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 61,07% atau senilai Rp8.573,89 triliun. Di tengah goncangan ekonomi negara akibat pandemic Covid-19 , UMKM hadir dan bertahan produktif menjadi penopang perekonomian negara.

Namun, tingginya jumlah pelaku UMKM di Indonesia tidak terlepas dari tantangan yang ada. Pelaku UMKM harus menetapkan strategi bisnis yang uptodate dan relevan demi bisa bersaing dengan pebisnis lainnya salah satunya yaitu menyusun strategi penjualan. Ujung tombak sebuah bisnis adalah penjualan. Semakin baik nilai penjualan sebuah bisnis, tentu semakin bisa lebih berkembang bisnis tersebut idealnya. Ada banyak cara untuk menciptakan dan meningkatkan terjadinya penjualan.

Berdasarkan problematika bisnis tersebut, Mahasiswa KKN Tim II Undip mengadakan edukasi UMKM yang diselenggarakan di Sekretariat Gerai Kopimi di Kelurahan Gedawang. Kegiatan tersebut, dibawakan oleh 4 mahasiswa yang beranggotakan Salsabila Dezar, Abraar Zacharia, Shofi Amara Rizki, dan Alfadio Naufal Akbar L. Kegiatan edukasi UMKM tersebut, dihadiri 10 pemilik UMKM Gerai Kopimi di Kelurahan Gedawang. Kegiatan tersebut, dilaksanakan hari Rabu, 27 Juli 2022 pada jam 09.00-11.30 WIB. Edukasi UMKM tersebut memfokuskan pada pengetahuan dan implementasi Strategi Cross Selling, Down Selling dan Up Selling untuk meningkatkan penjualan atau omset bisnis.

IMG-4649-min

Setelah ditinjau secara langsung, ternyata pemilik UMKM Gerai Kopimi di Kelurahan Gedawang belum sepenuhnya menerapkan strategi Cross Selling, Down Selling dan Up Selling. Upaya meningkatkan penjualan hanya sebatas meningkatkan kualitas dan promosi seadanya saja. Oleh karena itu KKN tim II Undip menyelenggarakan edukasi tentang manfaat dari ketiga strategi tersebut. Edukasi dimulai dengan memberikan pemahaman atau teori tentang Strategi Cross Selling, Down Selling dan Up Selling kepada pebisnis UMKM beserta contoh-contoh implementasinya.

Up Selling sendiri adalah upaya menjual atau menawarkan barang dengan harga lebih mahal daripada barang yang mau dipesan oleh calon pembeli di awal transaksi. Misalnya, menawarkan ekstra atau paket plus pada calon pelanggan padahal jika disadari paket plus yang ditawarkan mempunyai harga yang lebih tinggi dari pesanan awal calon pembeli namun dikemas dengan promosi yang menarik. Jadi tujuan dari up selling adalah berusaha memperbesar rata-rata total pembelian per konsumen agar omset Anda meningkat. Sedangkan Down Selling adalah upaya menawarkan barang dengan harga yang lebih murah daripada barang yang mau dipesan oleh calon pembeli di awal transaksi. Dengan menawarkan harga yang lebih murah, orang akan cenderung lebih mudah mengeluarkan uangnya. Sedangkan Cross Selling adalah upaya menawarkan produk lain yang bisa melengkapi produk utama yang hendak dibeli oleh calon pembeli. Misalnya ketika pembeli hendak membeli ayam penyet, maka kitab isa menawarkan tempte, terong, tahu, dan sebagainya sebagai pelengkap menu utama.

Jadi jika calon pembeli sudah antusias membeli produk kita, maka saatnya kita menawarkan produk lain yang lebih bagus ( Up Selling ), serta produk-produk lain yang bisa melengkapi produk yang hendak mereka beli ( Cross Selling ). Maka Down Selling digunakan sebagai upaya untuk memulai terjadinya suatu penjualan yang sulit terjadi. Sedangkan selling dan cross selling adalah upaya untuk memperbesar omset penjualan dengan cara memperbesar nilai rata-rata pembelian konsumen.

Para pelaku UMKM mempunyai kaingintahuan yang tinggi serta tertarik dengan ketiga strategi yang dipaparkan oleh KKN Tim II Undip tersebut. Dengan teknik tersebut diharapkan penjualan akan meningkat. Dari orang yang ingin membeli satu produk jadi membeli dua bahkan tiga produk. Dari orang yang mungkin tidak jadi membeli, jadi membeli produk. Dengan adanya Edukasi UMKM ini, diharapkan menjadi sinergi dan semangat baru bagi para pebisnis UMKM di bidang kuliner di Kelurahan Gedawang ini. Hal ini dikarenakan memang tidak mudah menjalankan strategi bisnis, butuh skill komunikasi dan riset produk terlebih dahulu. Namun, jika strategi tersebut selalu disesuaikan dan dievaluasi implementasinya, maka kita akan menemukan pattern bisnis dan lebih mudah mengembangkannya.

IMG-4851-min

Penulis: Salsabila Dezar (Manajemen- Fakultas Ekonomi dan Bisnis)
DPL: Rachma Purwanti, S.KM, M.Gizi
Lokasi: Kelurahan Gedawang, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang

#KKNTimIIperiode2022 #P2KKNUNDIP #LPPMUNDIP #UNDIP #KelurahanGedawang #KotaSemarang #UMKM