Mau Tekan Stunting? Ayo Kita Mulai Dari Posyandu
Pakopen (09/07) – Proses mendeteksi dini menjadi langkah yang penting agar stunting tidak muncul pada balita. Menurut Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Ganadi Sadikin, dilakukan deteksi dini dengan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan secara rutin di posyandu menjadi langkah penting untuk menurunkan angka stunting. Berdasarkan hal ini pelaksanaan posyandu di tingkat paling rendah, dusun, perlu di perhatikan. Tidak hanya sekedar terlaksana atau tidak, posyandu perlu memperhatikan langkah-langkah dasar yang bisa dilakukan untuk mendeteksi dini munculnya stunting
Proses deteksi dini stunting bisa dilakukan dengan melakukan pengukuran lingkar kepala anak, tinggi badan, dan berat badan. Melakukan pengukuran ini diharapkan bisa menjaring anak-anak yang berpotensi mengalami stunting dan bisa diberikan upaya pencegahan agar tidak lebih parah. Meninjau fakta dilapangan diperlukan untuk mengontrol keberjalanan proses ini. Posyandu dusun Pakopen berjalan sangat baik, kader posyandu terlihat sudah mempersiapkan segala hal dan lebih terorganisir.
Gambar 1. Proses Mengukur Berat Badan Balita
Gambar 2. Proses Mengukur Tinggi Badan Balita
Tidak hanya melihat satu titik, hal lain terjadi di posyandu perengsari. Pada posyandu ini terlihat bahkan orang tua masih kurang memiliki kesadaran mengenai posyandu. Untuk posyandu Perengsari, balita yang datang hanya sedikit kurang dari 10 orang. Kader posyandu menyebutkan alasan hanya sedikit balita yang datang karena banyak orang tuanya yang berhalangan untuk hadir mengantarkan anaknya posyandu. Pada posyandu ngaglik, kader kesehatan masih belum melakukan pengukuran lingkar kepala. Pelaksanaan pengukuran juga telah dimulai sebelum Tim II KKN UNDIP dan bidan desa datang. Sehingga kami tidak bisa melakukan pengawasan dalam pengukuran balita.
Penulis : Hidayatul Fadhilah Edyenti (15000119140191), S1 Psikologi – Fakultas Psikologi
DPL : Daud Samsudewa, S. Pt., M. Si.