CEGAH STUNTING, MAHASISWA KKN UNDIP MENGEDUKASI KONSUMSI YOGHURT KHAS INDONESIA PADA ANAK
Sempakata, Sumatera Utara (01/08/22)
Timothy Agatha, seoramg mahasiswi Universitas Diponegoro jurusan Teknologi Pangan, beserta segenap Tim II KKN Universitas Diponegoro 2021/2022 Kelurahan Sempakata mengadakan kegiatan edukasi terkait pangan khas Indonesia untuk mencegah stunting, kepada orangtua yang memiliki anak usia balita di Posyandu Bahagia, Kelurahan Sempakata, Kecamatan Medan Selayang pada Senin (25/7)
Stunting adalah keadaan paling umum dari bentuk kekurangan gizi (PE / mikronutrien), yang mempengaruhi bayi sebelum lahir dan awal setelah lahir, terkait dengan ukuran ibu, gizi selama ibu hamil, dan pertumbuhan janin. Stunting dapat dicegah dengan memenuhi kebutuhan gizi bayi dan balita melalui konsumsi harian, sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam Angka Kecukupan Gizi (AKG). Makanan yang dikonsumsi harus memenuhi gizi seimbang, yang merupakan susunan menu seimbang yang memberikan nutrisi lengkap. Konsumsi berigizi untuk bayi dan balita dapat dipenuhi dengan konsumsi susu, yang mengandung gizi yang sangat penting bagi anak, balita, maupun orang dewasa. Konsumsi susu dapat diversifkasi dengan mengolah susu menjadi dadih, dimana anak dan balita memiliki opsi lain dalam mengonsumsi susu yaitu dengan cara meminum dan memakan, sehingga tidak terjadi kejenuhan.
“Dadih itu yoghurt dari Indonesia, bisa disimpan sampai 4 hari, dan bisa dimakan mentah loh bu!” ujar Timothy selaku mahasiswa KKN. Susu umumnya memiliki umur simpan yang relatif singkat setelah terkontaminasi udara, namun setelah menjadi dadih, umur simpannya dapat diperpanjang, serta meningkatkan variasi konsumsi harian anak, sehingga tidak timbul kejenuhan. Dadih juga dapat diolah menjadi cemilan dengan penambahan kelapa, es dan gula.
Kandungan gizi dadih lebih tinggi dibandingkan susu biasa. Kandungan protein meningkat dari 2,28% menjadi 7.48%. Kandungan serat meningkat sebanyak 3% dan begitupun kandungan lemak yang meningkat. Bakteri asam laktat yang terdapat dalam dadih menghasilkan antioksidan yang dapat mencegah oksidasi lemak, meminimalisir kerusakan akibat pengolahan, memperpanjang masa simpan dengan rasa dan tekstur yang disukai dan juga cocok dijadikan makanan diet. Kegiatan sosialisasi dilakukan dengan pemberian materi mengenai penjelasan umum dadih dan cara pembuatannya dengan mencantumkan link video tutorial. Acara dilengkapi dengan pemberian poster kepada orangtua dan foto bersama.
Para orangtua mengikut rangkaian kegiatan dengan penuh antusias. “Mari kita cegah stunting dengan konsumsi pangan bergizi seperti dadih untuk masa depan anak yang cerah,” tekan Timothy pada akhir kegiatan
Tim II KKN Universitas Diponegoro 2021/2022 Kelurahan Sempakata berharap dengan berlangsungnya kegiatan edukasi dapat meningkatkan pengetahuan serta kesadaran orang tua akan pentingnya konsumsi harian yang bergizi untuk mencegah terjadinya stunting pada anak.
Penulis : Timothy Agatha Sinaga – Teknologi Pangan / Fakultas Peternakan dan Pertanian
Universitas Diponegoro
Editor : Dr. Heni Riqziati, S.Pt., M.Si