Diabetes Melitus Tipe Dua bak Pembunuh Berdarah Dingin, Mahasiswa KKN TIM II Undip Lakukan Pengecekan Gula Darah Gratis di Kelurahan Sarirejo!
Semarang (8/3), bertepatan dengan pelaksanaan dari kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) oleh Universitas Diponegoro (Undip) Semarang dengan tema “Pemberdayaan Masyarakat Berbasis SDG’s, Program Anti Narkoba, dan Kesadaran Tentang Stunting”, Fajar Iskandar Lubis (20) salah satu mahasiswa Tim II KKN Universitas Diponegoro Tahun 2021/2022 bertempat di Kelurahan Sarirejo, Kecamatan Semarang Timur, Kota Semarang memiliki program kerja berupa pengecekan gula darah pada pra lansia guna pencegahan kejadian diabetes melitus tipe dua dan komplikasinya.
Diabetes Melitus tipe dua merupakan salah satu penyakit metabolik ditandai dengan peningkatan kadar gula di dalam darah. Kondisi ini disebabkan oleh permasalahan pada fungsi pankreas dan gangguan fungsi insulin. Organisasi International Diabetes Federation (IDF) pada tahun 2019 memperkirakan sekurang-kurangnya ada 483 juta orang berusia 20-79 tahun atau 9,3% dari total penduduk pada usia yang sama di dunia yang menderita diabetes. Angka kejadian diabetes diperkirakan terus mengalami peningkatan seiring pertambahan umur penduduk menjadi 111,2 juta orang atau 19,9% pada rentang usia 65-79 tahun. Angka ini diperkirakan akan mengalami peningkatan mencapai 578 juta di tahun 2030 dan 700 juta di tahun 2045.
Pada Puskesmas Halmahera di kota Semarang, jumlah pasien diabetes melitus tipe dua sebanyak 18 orang pada Januari 2019 dan mengalami peningkatan setiap bulan hingga pada Desember 2019 mencapai 59 orang. Peningkatan jumlah pasien diabetes mellitus tipe dua terus mengalami kenaikan mencapai 122 orang dengan 3 orang telah menunjukan komplikasi berupa luka gangren.
Komplikasi yang dapat ditimbulkan dari diabetes melitus tidak terkontrol adalah salah satunya ketidakstabilan kadar gula darah. Hipoglikemia adalah kondisi dimana kadar gula darah terlalu rendah sehingga menimbulkan sel-sel otak tidak mendapatkan asupan energi yang menyebabkan kehilangan fungsi hingga kerusakan, dan hiperglikemia yaitu kondisi dimana kadar gula darah yang meningkat secara cepat dan dapat menjadi keadaan metabolisme tubuh yang terganggu. Komplikasi dalam jangka waktu yang lama dapat terjadi yaitu trombosit otak, penyakit jantung koroner, gagal jantung, stroke, dan komplikasi yang menyerang ginjal dan mata.
Guna melakukan usaha pencegahan peningkatan angka kejadian diabetes melitus tipe dua dan komplikasi yang ditimbulkan, Fajar Iskandar Lubis (20) salah satu mahasiswa KKN Tim II Undip 2021/2022 melaksanakan program kerja berupa pengecekan gula darah dan edukasi pencegahan diabetes melitus tipe dua serta komplikasinya sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat berbasis Sustainable Development Goals (SDG’s) yaitu mengurangi angka kematian akibat penyakit tidak menular. Kegiatan ini berlangsung pada 23 Agustus 2022 di Balai Muslimin, Kelurahan Sarirejo dengan memperhatikan protokol kesehatan. 43 orang berupa Lansia dan pra lansia menjadi sasaran dalam kegiatan ini. Pengecekan dilakukan menggunakan alat pengecekan gula darah yaitu glukometer. Pengecekan ini bertujuan melakukan skrining gula darah masyarakat di Kelurahan Sarirejo sebagai tindakan pencegahan kejadian diabetes melitus tipe dua.
Pemberian edukasi dilakukan dengan sesi tanya jawab antara sasaran dengan dosen pembimbing lapangan (DPL) yaitu dr. Farmaditya Eka Putra, M.Si, P.hD dan mahasiswa berupa konsultasi mengenai hasil dari pengecekan gula darah. Kegiatan edukasi juga dilakukan dengan pemberian leaflet secara langsung kepada sasaran. Pemberian leaflet bertujuan untuk memberikan informasi berupa pengertian, gejala, faktor risiko, pemeriksaan dan pencegahan diabetes melitus tipe 2 serta komplikasinya. Pemberian edukasi ini dilanjutkan dengan menempelkan poster di kelurahan Sarirejo sebagai media tulis guna edukasi bagi masyarakat lainnya di Kelurahan Sarirejo, Kota Semarang.
Pencegahan diabetes melitus tipe dua dapat dilakukan dengan “CERMAT”, yaitu : Cari tau diabetes melitus tipe dua, Enyahkan rokok dan alkohol, Rajin beraktivitas fisik secara teratur, Memeriksa kadar gula darah secara rutin, Atur asupan makanan dengan makanan gizi seimbang , dan Temui petugas kesehatan apabila memiliki faktor risiko DM tipe 2.
Usaha Pencegahan komplikasi dari diabetes melitus tipe dua yaitu dengan menjaga asupan dengan menambah konsumsi sayur dan buah, mengurangi konsumsi gula, makanan asin, dan makanan dengan lemak jenuh, melakukan pengecekan gula darah, minum obat-obatan sesuai anjuran dokter secara teratur, melakukan olahraga 30 menit dalam sehari, menghindari terjadi luka pada kulit, dan melakukan pemeriksaan mata secara teratur.
Kegiatan ini disambut baik dan mendapatkan respon positif dari masyarakat di Kelurahan Sarirejo. Kegiatan ini diharapkan masyarakat dapat memahami pentingnya menerapkan pola hidup sehat agar terhindar dari penyakit diabetes melitus tipe 2 dan komplikasinya ditimbulkan. Kegiatan ini juga diharapkan dapat menurunkan angka kematian akibat penyakit tidak menular yaitu salah satunya penyakit diabetes melitus tipe dua.
Penulis : Fajar Iskandar Lubis/22010119120008 (Mahasiswa KKN Tim II Undip 2021/2022 , S1 Kedokteran)
Lokasi : Kelurahan Sarirejo, Kecamatan Semarang Timur, Kota Semarang
DPL : dr. Farmaditya Eka Putra, M.Si, P.hD