Picu Berani Lapor ! Kekerasan Gender, Mahasiswa KKN TIM II UNDIP Kenalkan Gender Equality dan Hak Perlindungannya.

2-kekerasan

Tawangsari, Semarang (17/7) – Perlakuan kekerasan berbasis gender saat ini memang menjadi suatu kasus yang mungkin sudah tidak asing lagi didengar oleh masyarakat umum. Seperti beberapa tahun belakangan ini disaat situasi pandemi, semakin memberikan peluang besar bagi pelaku melakukan tindak kekerasan. Bukan tidak lain, kurangnya masyarakat dalam pengetahuan serta pengaruh kondisi sekitar yang memicu tindakan tersebut. Namun hal yang harus diperhatikan ialah, “masyarakat seringkali tidak melaporkan atas perlakukan kekerasan yang dialaminya”. Menyikapi hal yang kian mengkhawatirkan tersebut, Mahasiswi KKN Universitas Diponegoro tergerak untuk melakukan kegiatan edukasi berkaitan dengan kekerasan berbasis gender. Kegiatan tersebut dilaksanakan di wilayah RW 1 Kelurahan Tawangsari, Kecamatan Semarang Barat dengan mengundang perwakilan dari ibu-ibu PKK serta warga di RW 1 untuk hadir dalam kegiatan. Pemilihan beberapa ibu-ibu PKK sebagai perwakilan, dinilai lebih mampu menggerakan warga sekitar lokasi tempat tinggalnya untuk mengedukasi agar berani lapor jika mengalami tindak kekerasan.

Edukasi yang dilaksanakan pada pukul 08.00 WIB ini, bertepatan pada kegiatan senam pagi RW 1 dengan melibatkan 26 warga. Kegiatan ini di mulai setelah kegiatan senam pagi oleh warga selesai, sehingga para warga dapat mendengarkan penjelasan dari mahasiswa dengan lebih santai dan rapi. Tidak lupa juga sebelum memulai kegiatan edukasi, mahasiswa memberikan selebaran materi yang dapat dibaca oleh warga agar lebih paham. Banyak warga yang antusias dengan menyampaikan respon pada saat pelaksanaan kegiatan edukasi tersebut, karena menurut warga memang sangat perlu adanya penguatan agar para korban kekerasan berani untuk melaporkan kasusnya. Untuk menambah semangat juga mahasiswa mengajak para warga untuk melakukan yel-yel bersama. Tentu hal tersebut disambut sorak gembira para warga dan sangat bersemangat untuk menyuarakan yel-yel tersebut.

1-kekerasan

Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat terutama untuk memberikan dorongan kepada masyarakat dalam mencegah maupun mengatasi masalah kekerasan gender. Walaupun demikian, masyarakat tidak perlu takut untuk melapor, dan masyarakat sekitar harus selalu memberikan dukungan untuk para korban bukan sebaliknya yang akan membuat korban menjadi terpuruk dan takut untuk melapor.

Penulis : Illen La Reartha
DPL : Rosa Amalia, S.Pi., M.Si
Lokasi : Kelurahan Tawangsari, Kecamatan Semarang Barat