VIRAL!!! MAHASISWI KKN TIM II UNDIP SOSIALISASI TENTANG “APA ITU BENIH VARIETAS UNGGUL DAN PUPUK ORGANIK CAIR DENGAN MENGGUNAKAN LIMBAH AIR CUCIAN BERAS?”
Wondori, Kota Semarang (13/7/22) – Ely Elkana Septy, Mahasiswi KKN Tim II Univeristas Diponegoro Tahun 2022, Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Peternakan dan Pertanian (FPP) melakukan sosialiasi dan demonstarasi terkait apa itu benih varietas unggul dan cara membuat pupuk organik cair (POC). Benih varietas unggul merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan budidaya tanaman dan perannya tidak dapat digantikan oleh faktor lain, karena benih sebagai bahan tanaman dan sebagai pembawa potensi genetik terutama untuk varietas-varietas unggul. Penggunaan benih varietas unggul untuk bercocok tanam memiliki pengaruh yang tinggi terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Namun berdasarkan survei yang telah dilakukan di Kelurahan Wonodri khususnya di RW 012 ternyata masih banyak warga Kelurahan Wonodri yang tidak mengetahui bahwa tanaman tomat memiliki benih varietas unggul. Salah satu produk benih varietas unggul tomat yaitu Lumina F1 dengan spesifikasi yaitu tumbuh di dataran rendah menengah, tahan penyakit gemini virus dan layu bakteri, tahan panas, beradaptasi dengan baik di dataran rendah sampai medium dengan ketinggian 75-585 mdpl.
Sehingga dilakukannya sosialisasi oleh mahasiswi Tim II KKN dari Universitas Diponegoro serta kegiatan demonstrasi teknik menanam tanaman tomat dengan menggunakan benih varietas unggul tomat Lumina F1.
Teknik budidaya tanaman tomat dengan menggunakan benih varietas unggul yaitu dengan menyiapkan polybag ukuran 40×40, media tanam siap pakai, dan benih Lumina F1. Media tanam yang sudah siap dipakai dimasukkan ke dalam polybag kemudian polybag yang sudah diisi oleh media tanam disiram dengan air hingga media tanam cukup lembab. Setelah itu benih tomat dapat dimasukkan kedalam tanah dengan kedalam 1-2 cm. Benih tomat yang telah ditanam dapat dipanen sekitar umur 70-80 hari setelah tanam (HST).
Setiap tanaman membutuhkan sumber nutrisi untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Kebutuhan nutrisi ini selain didapatkan dari media tanam yang digunakan, nutrisi untuk tanaman juga bersumber dari pupuk yang diberikan ke tanaman. Pupuk yang umunya digunakan oleh masyarakat umum khusunya petani adalah pupuk kimia NPK. Namun faktanya penggunaan pupuk NPK kimia untuk tanaman dalam jangka panjang atau secara terus menerus dapat merusak ekosistem sekitar. Salah satu pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan membuat alternatif pemberian nutrisi ke tanaman berupa pemberian Pupuk Organik Cair (POC).
Berdasarkan survey yang telah dilakukan dengan memberikan pre-test ke peserta di RW 07 didapatkan hasil bahwa masih terdapat warga yang belum tahu manfaat dan keunggulan penggunaan POC dibandingkan dengan pupuk NPK. Sehingga mahasiswi KKN Tim II Universitas Diponegoro melakukan sosialisasi dan demonstrasi terkait manfaat POC dan cara membuat POC dengan bahan dasar limbah air cucian beras.
Cara pembuatan POC dengan memanfaatkan limbah air cucian beras yaitu dengan menyiapkan wadah POC, kemudian menyiapkan molase, EM4, dan limbah air cucian beras. Kemudai didalam wadah tersebut limbah air cucian beras, molase, dan EM4 di campur hingga menjadi homogen. POC yang telah di campur hingga homogen kemudian di fermentasi 1-2 minggu, lalu POC siap untuk dipakai.
Dengan adanya program kerja ini diharapkan warga kelurahan wonodri dapat memiliki pengetahuan terkait apa itu benih varietas unggul, teknik menanam tanaman tomat, dan teknik pembuatan POC dengan memanfaatkan limbah cucian air beras.
Penulis : Ely Elkana Septy/23020219140036
Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Peternakan dan Pertanian
DPL : An’im Kafabih, S.E., M.E.