Upaya Mahasiswa KKN Undip Meningkatkan Awareness Stunting di Kalangan Remaja

Gunung Kidul (30/07/2022) – Pencegahan stunting dan penurunan prevalensinya merupakan program pemerintah yang tengah gencar digalakkan. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan pada masa awal setelah bayi lahir, tetapi kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia 2 tahun. Stunting ini permasalahan yang tidak bisa selesai dengan satu cara, melainkan harus diselesaikan dari segala tingkatan, terutama dengan meningkatkan kualitas remaja. Karena remaja adalah calon orang tua di masa depan yang kelak akan melahirkan generasi selanjutnya.

Dusun Nglegi, merupakan salah satu dusun sekaligus pusat pemerintahan Kalurahan Nglegi yang memiliki kasus 0 (nol) anak penderita stunting. Untuk mempertahankan prestasi tersebut, perlu upaya pencegahan yang harus terus dilakukan bersama antara pemerintah dan non-pemerintah, termasuk masyarakat, secara komprehensif. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan kesadaran remaja di Dusun Nglegi terkait pentingnya mencegah stunting sejak usia mereka yang sekarang. Upaya tersebut direalisasikan dengan cara penghidupan kembali Posbindu Remaja yang telah vakum selama 2 tahun.

Stunting-2BINCANG-BINCANG BERSAMA REMAJA

Pertemuan pertama Posbindu Remaja ini berlangsung pada hari Sabtu, 30 Juli 2022 jam 19.00 WIB sampai jam 22.00 WIB. Kegiatan ini diawali dengan edukasi terkait peran remaja terhadap pencegahan stunting yang dikemas dengan metode bincang-bincang bersama para remaja. Materi edukasi berisi penjelasan umum terkait stunting berserta penyebabnya, dan upaya yang dapat dilakukan remaja untuk mencegah lahirnya keteruran yang berpotensi terkena stunting. Upaya tersebut adalah: (1) menerapkan pola gizi seimbang, (2) menerapkan kebiasaan hidup sehat, dan (3) menjaga kesehatan dan kebersihan reproduksi baik perempuan maupun laki-laki.

Setelah itu, dilakukan pemerikasaan kesehatan bagi remaja, yang merupakan inti kegiatan dari Posbindu Remaja ini. Hal yang diperiksa yaitu berat badan, tinggi badan, lingkar lengan bagi perempuan, dan tekanan darah. Bagi remaja dengan standar kesehatan dibawah maupun diatas normal, akan dirujuk ke puskesmas untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Setelah itu, dilakukan pembentukan kader pengurus Posbindu Remaja yang nantinya akan menjadi penggerak utama Posbindu Remaja yang telah dihidupkan kembali ini. Selain melakukan kegiatan secara langsung, mahasiswa kkn juga memberikan leaflet yang disebarkan secara online sebagai pengingat peran remaja dalam pencegahan stunting.

Stunting1PEMERIKSAAN KESEHATAN

Dengan adanya program ini, diharapkan kesadaran remaja terhadap pencegahan stunting terus meningkat sehingga di masa depan tidak terdapat balita yang menderita stunting.

Penulis : Siti Anisa, Ria Anggun, Musa Satria
DPL : Drs. Eko Ariyanto, M.T.
Lokasi : Kalurahan Nglegi, Kapanewon Patuk, Kabupaten Gunung Kidul