Tidak Takut Lagi! Intip Cara Mahasiswa KKN UNDIP Kenalkan Jajanan Berbahaya dan Manfaat Mengkonsumsi Obat Kepada Siswa SDN Bendan Ngisor Melalui Kegiatan Apoteker Cilik

Whats-App-Image-2022-08-03-at-10-27-35

Bendan Ngisor, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang (Rabu, 03/08/2022) Fauzia Bismi Al Haque, mahasiswa Program Studi Farmasi yang sedang mengikuti kegiatan KKN TIM II UNDIP 2021/2022 di bawah bimbingan Agustin Erna Fatmasari S.Psi., M.A melaksanakan program kerja monodisiplin yaitu “Pendidikan Kesehatan Melalui Kegiatan “Apoteker Cilik””

Beraneka ragam jajanan anak-anak merupakan hal yang harus diwaspadai penyebarannya. Pemerintah telah berusaha untuk melindungi konsumen khususnya anak-anak dengan senatiasa melakukan pengawasan dan pengecekan. Namun demikian masih ada beberapa pihak yang tidak bertanggungjawab yang memasukkan bahan tambahan pangan berbahaya ke jajanan anak-anak. Kurangnya pemahaman akan bahaya bahan berbahya dan masih rentannya kondisi kesehatan anak-anak menyebabkan anak-anak sangat mudah mengalami gangguan kesehatan karena jajanan yang tidak sehat tersebut, anak-anak juga terkadang masih sulit untuk minum obat. Sehingga, perlu berbagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan anak-anak tentang efek bahan berbahaya dalam jajanan dan kesadaran untuk meminum obat ketika sakit.

Disisi lain pengenalan berbagai profesi dimasa depan merupakan hal yang terus ditanamkan kepada anak-anak sejak usia dini, diharapkan nantinya mereka bisa mengenal berbagai profesi dan bersemangat menggapai cita-cita tersebut. Namun masih banyak profesi yang tidak banyak diketahui anak-anak, salah satunya adalah profesi apoteker sehingga perlu adanya pengenalan profesi apoteker sejak dini kepada anak-anak dengan cara yang menarik yaitu dengan menjadikan anak-anak tersebut sebagai apoteker cilik dan turut merasakan salah satu kegiatan yang dilakukan apoteker selama bekerja, seperti membuat obat.

Modern-Construction-Presentation-1-page-0001

Program kerja ini dilaksanakan di SDN Bendan Ngisor yang diikuti oleh 56 siswa dan siswi kelas 5. Pelaksanaan program ini menggunakan media berupa power point berisi materi mengenai pengenalan bahan berbahaya dalam jajanan, pengetahuan manfaat mengkonsumsi obat dan pengenalan profesi apoteker sebagai alternatif profesi yang bisa dipilih dimasa depan, diakhiri dengan simulasi membuat obat puyer dan pembagian botol minum kepada 56 siswa dan siswi kelas 5 SDN Bendan Ngisor.

Whats-App-Image-2022-08-11-at-08-06-54

Program kerja ini dilakukan dengan metode ceramah interaktif secara 2 arah melibatkan respon dari para siswa dan siswi. Diawali dengan pemberian edukasi mengenai pengenalan bahan berbahaya dalam jajanan dilanjutkan dengan pengetahuan manfaat mengkonsumsi obat dan pengenalan profesi apoteker sebagai alternatif profesi yang bisa dipilih dimasa depan diakhiri dengan simulasi membuat obat puyer di dalam kelas.

Whats-App-Image-2022-08-11-at-08-07-17
Whats-App-Image-2022-08-11-at-08-07-40
Whats-App-Image-2022-08-03-at-10-19-14

Pelaksanaan program kerja monodisiplin yang dilakukan secara berkelanjutan, harapannya akan membuat anak-anak mengenali jenis jajanan yang aman, bersih, dan bergizi untuk dikonsumsi di lingkungan sekolahnya. Serta tidak takut lagi ketika harus mengkonsumsi obat dikala sakit, karena mengetahui manfaat obat untuk tubuh dan mengenal profesi apoteker beserta apa yang dikerjakannya.

Selain itu KKN TIM II UNDIP juga melaksanakan program kerja Multidisiplin terkait Stunting, yang berfokus pada kesadaran akan stunting pada anak-anak. Program ini terdiri dari penyuluhan tentang stunting dan peningkatan kesadaran tentang stunting. Dilaksankaan pada hari dan tanggal : Sabtu, 23 Juli; Kamis, 4 Agustus; Jumat, 5 Agustus; Sabtu, 6 Agustus 2022. Dihadiri oleh lebih dari 70 warga kelurahan Bendan Ngisor yang tersebar di beberapa RW.

Whats-App-Image-2022-08-11-at-11-14-10

Berdasarkan hasil RISKESDAS pada tahun 2013 kasus stunting di Indonesia mencapai (37,2 %), tahun 2010 (35,6%), dan tahun 2007 (36,8 %). Stunting pada balita di negara berkembang dapat disebabkan karena faktor genetik dan faktor lingkungan yang kurang memadai untuk tumbuh kembang anak yang optimal. Stunting yang terjadi pada balita dapat berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan intelektual anak. Secara tidak langsung dampak tersebut dapat berakibat pada penurunan produktivitas, peningkatan risiko penyakit degenaratif, peningkatan kelahiran bayi dengan berat badan lahir rendah di masa mendatang. Dampak tersebut dapat meningkatkan kemiskinan dimasa yang akan datang dan secara tidak langsung akan mempengaruhi ketahanan pangan keluarga.

1
Whats-App-Image-2022-08-10-at-12-19-59

Pelaksanaan program kerja ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan Pos PAUD Ceria Nanda serta program Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) yang dilaksanakan dimasing-masing RW dari RW 1-5. Pelaksanaan program dilakukan dengan peragaan boneka tangan kepada anak PAUD tentang pentingnya makan buah dan sayur dengan menggunakan jalan cerita yang menarik, pembagian leaflet mengenai pengenalan stunting, membantu pencatatan dan pengambilan data antropometri anak, serta edukasi mengenai grafik pertumbuhan pada Kartu Menuju Sehat (KMS). Dengan dilaksanakan program kerja ini, masyarakat terutama orang tua yang memiliki anak-anak, mengetahui tentang pencegahan stunting pada anak.

Whats-App-Image-2022-08-10-at-12-19-57

Penulis : Fauzia Bismi Al Haque
NIM : 22010319140021
DPL : Agustin Erna Fatmasari S.Psi., M.A