Anak Sehat, Tanpa Stunting! Pencegahan Stunting pada Anak Usia Dini melalui Kegiatan BIAN Posyandu Mekar Sari di Dusun Lerep
Lerep (08/08/22) – Stunting merupakan sebuah kondisi gagal pertumbuhan dan perkembangan yang dialami anak-anak akibat kurangnya asupan gizi dalam waktu lama, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan. Indonesia masih memiliki angka prevalensi stunting cukup tinggi, yaitu 24,4 persen dan masih di atas angka standar yang ditoleransi WHO, yaitu di bawah 20 persen. Sedangkan untuk di Jawa Tengah, Kepala Badan Kependudukan, Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) perwakilan Jateng Widwiono menyebut, angka stunting saat ini mencapai 20,9 persen, atau sekitar 540 ribu anak yang mengalami kondisi kerdil. Jawa Tengah menargetkan angka stunting (anak kerdil) menjadi 14 persen pada 2023. Untuk mencapai kondisi tersebut, Pemprov Jateng dan BKKBN membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang tersebar di 35 kabupaten/kota, 576 kecamatan, dan 8.562 desa/ kelurahan. Terkait penurunan angka stunting, Widwiono optimistis, dengan dukungan Pemprov Jateng bisa turun hingga 14 persen pada 2023. Ia menyebut, dengan gerak sinergi, kasus stunting bisa ditekan dalam kurun dua tahun.
Gambar 1 dan 2. Poster Stunting
Namun, penanganan stunting di Jawa Tengah harus dilakukan menyeluruh. Bukan hanya pemerintah, tapi akademisi dan masyarakat bisa turut campur. Permasalahan stunting tersebut sangat selaras dengan salah satu tema yang diangkat pada KKN Tim II Universitas Diponegoro tahun 2022, yaitu mengenai Kesadaran tentang Stunting. Maka, kami selaku mahasiswa KKN ingin ikut serta untuk mencegah dan mengurangi jumlah stunting di Indonesia dengan melakukan program kerja multidisiplin mengenai pencegahan stunting. Tentunya, ada berbagai cara yang kami lakukan. Salah satu contohnya adalah kami, para mahasiswa KKN Universitas Diponegoro yang melaksanakan kegiatan KKN di RW 03, Dusun Lerep.
Gambar 3. Pembuatan Leaflet Resep Menu PMT dan Poster Stunting
Gambar 4. Pembuatan Puding Wortel
Upaya yang kami lakukan adalah membantu kader posyandu untuk membuat berbagai inovasi resep menu makanan PMT. PMT sendiri adalah kegiatan pemberian makanan kepada balita dalam bentuk kudapan yang aman dan bermutu beserta kegiatan pendukung lainnya dengan memperhatikan aspek mutu dan keamanan pangan. Serta mengandung nilai gizi yang sesuai dengan kebutuhan sasaran. Tujuan dari program kerja ini adalah memberikan berbagai ide dan inovasi makanan sehat yang menarik dan bergizi untuk para Ibu atau pengasuh balita agar anak-anak tidak merasa bosan dengan menu makanan keseharian. Menu-menu yang kami berikan antara lain, bolu kukus bayam, puding zebra daun kelor, rolade lele sayur, steak tempe, puding jagung, nugget ayam sayur, puding bayam wortel, dan bakso ikan. Tidak hanya memberikan resep menu berupa leaflet, kami juga memberikan contoh makanan untuk kami bagikan saat kegiatan posyandu, yaitu puding wortel. Selain membagikan leaflet dan makanan PMT, kami juga mamberikan beberapa poster kepada para orang tua yang berisikan pengetahuan tentang stunting.
Gambar 5. Pembagian Puding Wortel
Gambar 6. Pembagian Poster Stunting
Gambar 7. Foto Bersama Kader Posyandu
Pelaksanaan program kerja kami ini bertepatan dengan pelaksanaan kegiatan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN). Maka, selain membantu pelaksanaan kegiatan BIAN, kami sekaligus juga membagikan puding wortel yang kami buat untuk para balita, leaflet resep inovasi menu PMT untuk kader posyandu, dan poster pengetahuan tentang stunting untuk para orang tua yang datang pada kegiatan BIAN. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 8 dan 9 Agustus 2022, yang berlokasi di setiap posyandu Desa Lerep. Harapannya, dengan program kerja yang kami lakukan dapat memberikan sedikit konstribusi untuk mengurangi jumlah stunting yang ada di Indonesia, khususnya di Desa Lerep, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang.
Penulis: Habiba Shafira Fitri Ma’rifa – Ekonomi Islam – Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Dosen Pembimbing Lapangan: Ir. Sutrisno, MP.
Lokasi: Lerep, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang