Gerakan Melek Finansial dan Digital, Mahasiswa Undip Melakukan Edukasi Terkait Pembukuan Sederhana Menggunakan Aplikasi Digital SI APIK dan Edukasi Pembuatan Kode QRIS Bagi UMKM

Bakaran Wetan, Juwana, Pati (3/8/2022) – Sefie Daniswari, Mahasiswa TIM II KKN UNIVERSITAS DIPONEGORO, Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, telah melakukan program monodisiplin “Edukasi Pembukuan Sederhana Menggunakan Aplikasi Digital Si Apik Bagi Pelaku UMKM” dan “Edukasi Pembuatan Kode QRIS dalam Upaya Mendorong Produktivitas UMKM ”. Program ini sesuai dengan SDG’s ke 8 yaitu Decent Work and Economic Growth (Pekerja layak dan Pertumbuhan Ekonomi).

Pembukuan merupakan salah satu faktor terpenting dalam perkembangan usaha atau bisnis. Melalui pembukuan pelaku bisnis dapat mengetahui kondisi keuangan perusahaan, apakah mengalami kerugian atau keuntungan. Dengan ini, pelaku bisnis dapat menjadikan pembukuan sebagai patokan dalam merancang strategi bisnis kedepannya.

Pembukuan tidak hanya diperlukan untuk perusahaan besar, namun juga menjadi faktor terpenting dalam usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Hal ini dikarenakan pelaku UMKM dapat mengambil keputusan yang tepat untuk perkembangan usahanya, apalagi di masa pandemi ketika segala keputusan yang diambil menentukan hidup dan mati perusahaan atau bisnis yang dimiliki.

Permasalahan yang terjadi masih banyak pelaku UMKM yang belum melakukan pembukuan atau masih melakukan pembukuan secara manual. Seperti yang terjadi pada sebagian UMKM yang ada di Desa Bakaran Wetan Kecamatan Juwana Kabupaten Pati. Berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan di Minggu pertama KKN, UMKM yang ada di Desa Bakaran Wetan masih menggunakan cara pembukuan manual dan belum melakukan pembukuan secara benar. Hal tersebut dikarenakan sebagian pemilik UMKM sudah berumur atau tua, sehingga sulit mengikuti perkembangan teknologi. Selain itu juga dikarenakan anggapan mereka bahwa pembukuan sulit dan rumit untuk dilakukan.

Dari permasalahan yang telah dijabarkan, maka dibuatlah program monodisiplin tentang “Edukasi Pembukuan Sederhana Menggunakan Aplikasi Digital Si Apik Bagi Pelaku UMKM”. SI APIK atau Sistem Informasi Aplikasi Pencatatan Informasi Keuangan merupakan aplikasi akuntansi yang dikembangkan oleh Bank Indonesia yang dapat mencatat transaksi keuangan secara mobile menggunakan smartphone berbasis Android atau IOS.

Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Rabu, 3 Agustus 2022 di Balai Desa Bakaran Wetan dengan dihadiri 14 orang yang terdiri dari ketua BUMDES dan pelaku UMKM dengan menggunakan PPT (Power Point), brosur sebagai media pembelajaran dan poster sebagai media pengingat. Edukasi tersebut dimulai dari pengenalan pembukuan, pentingnya pembukuan dilanjut penerapan penggunaan aplikasi SI APIK kepada para peserta.

Dari pelaksanaan program kegiatan tersebut diharapkan dapat memberikan edukasi bagi peserta tentang pentingnya pembukuan bisnis, mempermudah pelaku UMKM dalam melakukan pembukuan dengan menggunakan aplikasi digital Si Apik dan diharapkan peserta dapat mengimplementasikannya.

Edukasi Pembuatan Kode QRIS dalam Upaya Mendorong Produktivitas UMKM


Desa Bakaran Wetan, Juwana, Pati (4/8/2022) QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) merupakan standar kode QR yang dikembangkan oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia yang bertujuan untuk mengintegrasikan seluruh metode pembayaran non tunai di Indonesia. QRIS merupakan salah satu bentuk upaya dari Bank Indonesia untuk mendukung perkembangan ekonomi digital. Kelebihan dari QRIS yaitu dapat mewujudkan sistem pembayaran yang lebih mudah, efisien, efektif dan cepat bagi masyarakat serta aman karena dapat diawasi oleh regulator dari satu pintu. Dimasa pandemi seperti ini, tentu saja pembayaran secara digital sangatlah tepat untuk mengurangi penularan virus corona.

UMKM di Desa Bakaran kebanyakan belum mengenal pembayaran secara digital, hal ini berdasarkan survei yang telah dilakukan penulis di Minggu pertama. Dari sekitar 8 UMKM yang telah dikunjungi 1 yang sudah mempunyai QRIS namun belum mengerti cara menggunakannya. Selain itu, dikarenakan Desa Bakaran Wetan merupakan desa wisata sehingga akan sangat cocok jika mempunyai QRIS sebagai salah satu metode pembayaran, sehingga dapat meningkatkan pelayanan yang diberikan kepada pengunjung.

Dari latar belakang tersebut maka penulis membuat program monodisiplin terkait “Edukasi Pembuatan Kode QRIS dalam Upaya Mendorong Produktivitas UMKM”. Program tersebut bertujuan untuk memberikan edukasi terkait tata cara pembuatan QRIS dan cara penggunaannya. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Kamis, 4 Agustus 2022.

Dalam pelaksanaan programnya, penulis melakukan edukasi QRIS dengan cara door to door ke beberapa pelaku UMKM guna memberikan penjelasan lebih rinci terkait tata cara pembuatan QRIS dan cara penggunaannya. Selain itu juga mengajak pelaku UMKM untuk membuat QRIS agar dapat meningkatkan pelayanan kepada pelanggan sehingga dapat mendorong produktivitas UMKM. Penulis menggunakan booklet sebagai media pembelajaran dan poster sebagai media pengingat.

Dari pelaksanaan kegiatan Program Kerja KKN ini, diharapkan pelaku UMKM dapat teredukasi untuk membuat QRIS sebagai salah satu medote pembayaran guna mendukung perkembangan ekonomi digital, pemanfaat teknologi yang tengah berkembang di era ini, serta sebagai wujud pencegahan penularan COVID-19.

Penulis : Sefie Daniswari/Akuntansi
DPL : Ocid Mursid, ST,MT
Lokasi : Desa Bakaran Wetan, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati