Kembali Sekolah Tatap Muka, Anak Butuhkan Bantuan Lebih Untuk Menghadapi Tugas
Pakopen (26/07) – Tim II KKN Universitas Diponegoro desa Pakopen membuka sesi bimbingan belajar untuk membantu anak-anak sekitar lebih memahami pembelajaran yang telah didapatkan di sekolah mereka. Siswa yang datang pada proses bimbingan belajar terus berdambah dari hari ke hari. Hal ini menurut saya mengartikan bahwa jasa yang kami berikan ini sangat berarti untuk mereka. Melihat antusiasme anak-anak yang mengikuti proses bimbingan belajar kami semakin semangat untuk memberikan yang terbaik dari kami untuk mengajarkan mereka.
Pada hari yang berbeda saya diberikan kesempatan untuk bisa membantu beberapa siswa SD dalam menyelesaikan masalah belajar yang mereka hadapi. Ketika mendampingi beberapa orang anak belajar, saya tersadar bahwa sang anak memiliki permasalahan gagal memahami materi yang lalu. Setelah berdiskusi dengan tim KKN desa Pakopen yang lain kami beranggapan bahwa proses belajar yang anak-anak lakukan selama masa pandemi tidak efektif. Ketika saya tanyakan mengenai materi yang dipelajari ditingkat kelas yang lebih rendah dimana dipelajari pada masa pandemi anak menyebutkan bahwa ia tidak mengerti. Saya merasa kasian melihat hal ini. Ketika pembelajaran during diakui tidak efektif, maka mengapa disaat transisi pembelajaran tatap muka langsung memberikan beban yang sangat tinggi pada siswa.
Jumlah siswa yang datang untuk melakukan bimbingan belajar setiap harinya berjumlah fluktuatif, terkadang bisa mencapai delapan orang, terkadang juga hanya 3 orang. Ketika ditanyakan pada siswa yang datang, mereka yang berhalangan hadir hari ini memiliki jadwal pada waktu yang sama. Kegiatan tetap berjalan seperti biasa meskipun siswa yang datang tidak sebanyak biasanya.
Penulis : Hidayatul Fadhilah Edyenti (15000119140191), S1 Psikologi – Fakultas Psikologi
DPL : Daud Samsudewa, S. Pt., M. Si.