Menuju Desa 4.0! Mahasiswa Tim II KKN Undip gerakkan antusiasme warga untuk meningkatkan kesadaran pentingnya pertumbuhan ekonomi digital dan kebersihan lingkungan.

Whats-App-Image-2022-08-10-at-12-34-33
Bangetayu Kulon, Semarang (24/7) – Modernisasi melalui percepatan pertumbuhan ekonomi dapat dicapai melalui ekonomi digital yang menjadi salah satu gerbang utama peningkatan kualitas sistem jual beli. Berdasarkan hal tersebut, upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan arus perdagangan yakni dengan memfokuskan perhatian terhadap UMKM, tidak terkecuali dalam lingkup desa. Kelurahan Bangetayu Kulon masuk ke dalam daerah perbatasan Provinsi Semarang yang memiliki potensi perdagangan, beberapa diantaranya yakni kampung jajanan pasar dan usaha UMKM warga setempat. Sebagai upaya pemberdayaan masyarakat, mahasiswa KKN TIM II Undip mengajak masyarakat khususnya masyarakat di wilayah RW 08 untuk meningkatkan metode penjualannya melalui sistem perdagangan yang terdigitalisasi. Mahasiswa menginformasikan kepada warga yang tergabung dalam PKK untuk dapat melakukan Digital Marketing Product secara online melalui media sosial maupun aplikasi yang menyediakan layanan transaksi dagang tambahan lain.

Pics-Art-08-11-11-21-14
Selain pencerdasan mengenai strategi marketing berbasis digital, mahasiswa juga melakukan sosialisasi yang tujuannya meningkatkan kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan. Masyarakat dihimbau untuk bisa memanfaatkan dan mengelola limbah yang ada di lingkungan sekitar, seperti limbah kulit buah pisang. Mahasiswa KKN Tim II Undip mengadakan Demonstrasi terkait pemanfaatan limbah kulit pisang yang dapat diolah kembali menjadi pupuk organik cair (POC). POC dapat digunakan untuk penyuburan semua jenis tanaman baik di tanah maupun secara hidroponik dengan biaya yang relatif murah. POC dapat dibuat dengan mencampurkan kulit pisang beserta bahan lainnya seperti, larutan EM4, larutan gula jawa dan air.

Whats-App-Image-2022-08-10-at-12-30-42
Selain pelaksanaan demonstrasi, diadakan juga sosialisasi terkait sanitasi dan kebersihan lingkungan sekitar rumah diantaranya sosialisasi health belief model dalam pencegahan penyakit demam berdarah serta sosialisasi pengenalan pentingnya program 5S pada area rumah. Sosialisasi tersebut diadakan karena kurangnya kesadaran warga sekitar tentang kebersihan lingkungan sehingga masih ditemukan kasus DBD di wilayah RW 8 Bangetayu Kulon. Oleh karena itu, warga dihimbau untuk menyemarakkan gerakan 3M dalam upaya cegah DBD. Selain itu, warga juga harus menerapkan metode pemeliharaan area rumah salah satunya dengan metode 5S. 5S sendiri berasal dari jepang yang mana awalnya digunakan untuk memelihara ketertiban lokasi kerja. Namun, seiring berjalannya waktu 5S ini dapat diterapkan di berbagai area salah satunya area rumah. 5S terdiri dari 5 kata dalam bahasa Jepang yaitu Seiri (Sort), Seiton (Straighten), Seiso (Sweep and Clean), Seiketsu (Systemize), dan Shitsuke (Standardize). Manfaat penerapan 5S ini diantaranya untuk meningkatkan produktivitas dan kenyamanan aktivitas area rumah.
Melalui pelaksanaan program ini, mahasiswa berharap dapat menjadi agen nyata perubahan dalam masyarakat untuk menciptakan desa sehat dan sejahtera.

Penulis :
Debbi Septiani Berthasya (SV)
Gita Tahmila Rizka (Psikologi)
Nadia Swasti Paramitha S (FT)
Fauzan Edo Bagaskoro (FPP)
DPL : Ibu Dyah Wijaningsih, SH., MH