Informasi Kondisi Sosial Budaya Desa Sumbersari Terbatas! Mahasiswi KKN Tim 2 Undip Lakukan Pemetaan Data 7 Unsur Kebudayaan

Purworejo (10/8/2022) Berdasarkan permasalahan yang ditemukan bahwa informasi kondisi sosial dan budaya Desa Sumbersari yang terbatas menyebabkan para akademisi kesulitan dalam mengaksesnya. Padahal, hal tersebut sangatlah penting untuk memperluas pengetahuan bagi kalangan siapapun. Jika informasi publik mengenai kondisi sosial budaya ini tersedia, maka akan membuka peluang kemitraan sehingga pembangunan desa serta kelembagaan yang dinamis dan budaya adaptif dapat terwujud.

Oleh karena itu, salah satu mahasiswi KKN UNDIP Tim II 2021/2022, Radhita Alviani dari program studi Antropologi Sosial, melakukan observasi lapangan kondisi desa, mendata dan memetakan secara lebih detail sejarah, kebiasaan, nilai-nilai budaya, kegiatan ekonomi, pengetahuan lokal dan kehidupan sosial masyarakat Desa Sumbersari yang berkaitan dengan unsur-unsur kebudayaan guna memperbaharui data informasi desa.

Melalui catatan etnografi yang sederhana, Radhita Alviani melakukan wawancara bersama Sesepuh dan Tokoh Masyarakat Desa Sumbersari sebagai upaya penguatan studi literatur untuk melengkapi data-data sekunder yang bisa mewakili Unsur-unsur Kebudayaan di Desa Sumbersari.

rad12345

Gambar 1. Dokumentasi pengambilan informasi bersama Mbah Raden Timbul (Lurah Kedua Desa Sumbersari), Bapak Susanto (Ketua Paguyuban Jaran Kepang Tridoyo Gadung Melati), dan Bapak Sutoyo (Ketua RT Batang Lor/Pemilik Penggilingan UD Barokah) serta Footage Tradisi Kenduri di Desa Sumbersari

Menurutnya, unsur-unsur kebudayaan yang terdiri dari Sistem Bahasa, Sistem Religi, Sistem Mata Pencaharian, Sistem Pengetahuan Lokal, Sistem Kekerabatan, Sistem Peralatan Hidup, dan Sistem Kesenian tersebut sudah cukup merangkum keseluruhan elemen kehidupan masyarakat di Desa Sumbersari.

123

Gambar 2. Informasi mengenai 7 Unsur Kebudaya yang ada di Desa Sumbersari

Harapan dari keberlanjutan program ini adalah mampu memberikan gambaran mengenai prioritas warisan budaya yang perlu dilestarikan untuk antisipasi disrupsi budaya. Selain itu, profil budaya ini juga dapat digunakan sebagai basis data untuk dikembangkan lebih lanjut dalam pengembangan wilayah desa Sumbersari, sehingga rekomendasi yang telah diberikan dapat diajukan kemitraan berbagai pihak baik pemerintah, akademisi, industri, dan masyarakat setempat untuk inisiasi pengembangan sosial budaya lokal di Desa Sumbersari.

Penulis: Radhita Alviani (Antropologi Sosial – Fakultas Ilmu Budaya)
Dosen Pembimbing Lapangan: Arifa Rachma Febriyani, S.I.Kom, M.I.Kom