MAHASISWA KKN UNDIP AJAK PETANI DI DESA SRIWEDARI MEMBUAT PUPUK ORGANIK CAIR DARI LIMBAH KULIT BAWANG MERAH

IMG-20220811-155921

Pati (29/7/2022) – KKN TIM II Universitas Diponegoro yang dilaksanakan mulai tanggal 5 Juli 2022 – 18 juli 2022 mengusung beberapa tema dimana salah satunya adalah pemberdayaan masyarakat berbasis SDG’s (Sustainable Development Goals). Untuk itu, sebelum dilaksanakannya program kegiatan KKN, mahasiswa perlu untuk melakukan survey di lokasi KKN untuk mengetahui permasalahan yang ada di lokasi serta potensi desa yang dapat diberdayakan terutama berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat berbasis SDG’s.

Observasi yang dilakukan pada minggu pertama KKN (Kuliah Kerja Nyata) menemukan permasalahan banyaknya limbah bawang merah mulai dari daun dan kulitnya. Berdasarkan observasi dan diskusi dengan beberapa warga terutama Kepala Dusun Payaman, Desa Sriwedari disimpulkan memang komoditas utama dari hasil pertanian di Desa Sriwedari adalah bawang merah. Keuntungan yang dapat diambil dari hasil panen bawang merah bisa mencapai puluhan juta. Tetapi, pemanfaatan limbah dari hasil panen bawang merah masih kurang dimanfaatkan. Pemanfaatan yang ditemui adalah sebagai pakan ternak atau hanya sekedar ditumpuk di lahan belakang rumah. Padahal, manfaat yang dapat diambil dari limbah bawang merah terutama kulitnya cukup banyak mulai dari obat sampai pupuk organik yang dapat meningkatkan produktivitas tanaman. Kulit bawang merah mengandung banyak jumlah nutrisi tanaman yang baik seperti nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, besi, magnesium, dan tembaga, dimana dapat dimanfaatkan sebagai fertilizer alami dengan pembuatan yang dapat dilakukan secara homemade.

Berdasarkan permasalahan dan potensi dari hasil observasi tersebut, Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro dari program studi Biologi, Nita Noviyanti, mengadakan program kerja monodisiplin berupa pembuatan Onion Peel Fertilizer (OPF) yang merupakan pupuk organik cair berbahan dasar limbah kulit bawang merah. Sesuai dengan tema yang diusung oleh KKN Tim II Universitas Diponegoro, program ini disusun sebagai upaya pemberdayaan masyarakat berbasis SDG’s. Program ini mendukung SDG’s poin ke-15 tentang ekosistem daratan, dimana dengan pemanfaatan limbah akan membantu mengurangi polusi oleh limbah dan dapat berkaitan dengan beberapa poin SDGs lainnya dalam meningkatkan produktivitas hasil panen dan meningkatkan ketahanan pangan sehingga berkaitan dengan poin SDG’s ke-2 yakni tanpa kelaparan.

IMG-20220811-095927

Kegiatan program monodisiplin pembuatan Onion Peel Fertilizer (OPF) dilakukan pada hari Kamis, 29 Juli 2022 di salah satu rumah warga untuk penyampaian mengenai OPF dalam bentuk poster serta dilaksanakan demo pembuatan OPF dari kulit bawang merah bersama salah satu warga dan dilanjut dengan demo pemanfaatan produk secara langsung di sawah bersama petani di Desa Sriwedari.

Pembuatan pupuk organik (biofertilizer) ini dilakukan dengan cara yang sederhana yakni menggunakan bahan serta alat yang mudah didapatkan dengan harga terjangkau yakni seperti kulit bawang merah, air, dan botol. Sehingga kedepannya dari masyarakat pun dapat dengan mudah membuat OPF ini untuk memaksimalkan pengelolaan limbah kulit bawang merah yang memiliki manfaat baik bagi pertanian.

Melalui kegiatan KKN ini, diharapkan dapat membantu mengurangi limbah kulit bawang merah yang masih kurang dimanfaatkan di Desa Sriwedari. Selain itu, melalui pembuatan OPF ini juga diharapkan dapat menambah wawasan baru kepada masyarakat terutama petani untuk mengetahui manfaat yang dapat diperoleh dari kulit bawang merah dan dapat digunakan sebagai pupuk cair alami yang secara ilmiah sudah terbukti dapat membantu meningkatkan produktivitas tanaman.

Penulis:
Nita Noviyanti
S1 – Biologi
DPL: Ocid Mursid, S.T., M.T.