Stop Cyberullying di Ranah Media Sosial!

Cyberbullying-Muflih

Jakarta (30/7/2022) – Cyberbullying (perundungan dunia maya) adalah bullying/perundungan dengan menggunakan teknologi digital. Hal ini dapat terjadi di media sosial, platform chatting, platform bermain game, dan ponsel. Adapun menurut Think Before Text, cyberbullying adalah perilaku agresif dan bertujuan yang dilakukan suatu kelompok atau individu, menggunakan media elektronik, secara berulang-ulang dari waktu ke waktu, terhadap seseorang yang dianggap tidak mudah melakukan perlawanan atas tindakan tersebut.

Terdapat beberapa contoh cyberbullying seperti, Menyebarkan kebohongan tentang seseorang atau memposting foto memalukan tentang seseorang di media sosial. Mengirim pesan atau ancaman yang menyakitkan melalui platform chatting, menuliskan kata-kata menyakitkan pada kolom komentar media sosial, atau memposting sesuatu yang memalukan/menyakitkan Meniru atau mengatasnamakan seseorang (misalnya dengan akun palsu atau masuk melalui akun seseorang) dan mengirim pesan jahat kepada orang lain atas nama mereka. Trolling – pengiriman pesan yang mengancam atau menjengkelkan di jejaring sosial, ruang obrolan, atau game online Mengucilkan, mengecualikan, anak-anak dari game online, aktivitas, atau grup pertemanan dan lain-lain.

Cyberbullying-bersama-Warga

Pada hari Sabtu, 30 Juli 2022 dilaksanakan program edukasi terkait bahaya cyberbullying. Program tersebut dihadiri oleh masyarakat Kelurahan Grogol Selatan RW 05 RT 10. Program ini bertujuan untuk memberikan informasi terkait contoh-contoh cyberbullying, dampak, penyebab terjadinya cyberbullying serta sanksi-sanksi jika melakukan pelanggaran tersebut. Program ini sangat interaktif sehingga beberapa masyarakat memberikan pertanyaan kepada mahasiswa Universitas Diponegoro. Besar harapan dari terselenggaranya program ini, agar masyarakat dapat mengetahui bagaimana beretika yang baik ataupun menggunakan bahasa yang baik di media sosial.

Dikarenakan acaranya dilakukan pada malam hari, beberapa masyarakat mungkin sudah kelelahan dan kecapekan dikarenakan sudah melakukan kegiatan pada pagi hari namun masyarakat tersebut tetap mendengarkan materi. Selain itu, antusias dari masyarakat pun tinggi karena masyarakat yang mengikuti acara tersebut banyak bertanya. Harapan dari masyarakat terselenggaranya acara ini dapat meningkatkan kewaspadaan ataupun hati-hati terhadap cyberbullying di media sosial dan juga dapat mengawasi anak-anak ataupun kalangan remaja secara hati-hati agar kejadian cyberbullying tidak terjadi di lingkungan RW 05.