Rematri Bisa Cegah Stunting! Mahasiswa KKN Undip Edukasikan “Stop Anemia Rematri” Guna Mencegah Stunting di Masa Depan
Pleburan (24/7/2022) – Mahasiswa Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Tim II KKN Undip 2022, telah berhasil melakukan kegiatan edukasi “Stop Anemia Rematri” kepada Karang Taruna kelurahan Pleburan pada Minggu, 24 Juli 2022. Melalui kegiatan ini, Mahasiswa Farmasi KKN TIM II Undip, Maharani Wijayaningtiyas, melakukan edukasi dengan presentasi terbuka di Balai Kelurahan Pleburan dan juga pembagian leaflet. Program ini dilakukan karena tingginya presentase stunting di Kelurahan Pleburan dan kurangnya kesadaran rematri (remaja putri) akan pencegahan anemia.
Anemia merupakan sebuah kondisi tubuh dimana kadar hemoglobin (Hb) dalam sel darah merah lebih rendah dari yang seharusnya. Di masa dewasa remaja putri, kondisi anemia diperparah ketika hamil yang menyebabkan tidak optimalnya pertumbuhan dan perkembangan janin sehingga dapat menjadi penyebab stunting. Maka dari itu, Mahasiswa KKN Tim II Undip berinisiatif mengedukasikan pencegahan anemia pada remaja putri
Edukasi dilakukan dengan presentasi dan juga pembagian leaflet agar pendengar dapat membaca materi lagi di rumah dengan seksama. Materi yang disampaikan berisi apa saja tanda gejala anemia, apa saja asupan nutrisi dan pemenuhan gizi yang perlu dikonsumsi remaja untuk mecegah anemia seperti sayur, ikan, daging merah, dan pemenuhan zat besi, dan dampak dari remaja putri yang mengalami anemia, seperti menurunnya produktivitas dan juga jangka panjangnya dapat terjadi stunting pada anak yang dikandungnya kelak. Selain itu juga dilakukan edukasi pemenuhan zat besi remaja putri dengan meminum TTD (Tablet Tambah Darah) saat menstruasi dan 1 minggu sekali saat tidak sedang menstruasi.
Mahasiswa KKN Tim II Undip Kelurahan Pleburan meyakini bahwa dengan diadakannya kegiatan ini dapat mencegah terjadinya stunting di masa depan karena sang Ibu sejak remaja sudah mencegah terjadi anemia dengan mengetahui apa saja asupan makanan yang perlu dikonsumsi dan juga sudah tahu bagaimana aturan mengonsumsi TTD.
Penulis: Maharani Wijayaningtiyas – Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
DPL : Rosyida, S.P., M.Sc