Upaya Melestarikan Lagu Daerah Melalu Kelas Budaya Bersama Anak-Anak SMP Dusun Bromonilan Purwomartani
Purwomartani, Yogyakarta (31/07/22) – Pesatnya kemajuan teknologi memudahkan manusia untuk terhubung secara global. Globalisasi tersebut memberikan dampak positif dan juga negatif. Keuntungan yang terlahir adalah jaringan komunikasi yang tak terbatas serta ilmu pengetahuan yang mudah dijangkau. Namun proses globalisasi informasi juga memudahkan masuknya budaya tanpa filter.
Saat ini, anak muda bahkan anak usia dini tak tertinggal tren dan seni kekinian seperti musik dan tarian. Salah satu fenomena musik yang meng-global adalah K-Pop. Sebagian besar generasi muda lebih mengetahui tren musik luar negeri dibanding musik daerah. Maka dari itu, mahasiswa Kkn Undip Tim II di Purwomartani membuat program kelas budaya yang berfokus pada musik daerah untuk menanamkan pentingnya mempelajari lagu-lagu daerah. Dari hasil pengadaan kelas ini, mahasiswa mengetahui hampir semua anak muda khususnya anak SMP yang tergabung dalam kelas ini tidak mengetahui lagu daerah yang diajarkan.
Mahasiswa menggunakan lagu “Wonderland Indonesia by Alffy Rev” sebagai bahan ajar karena mengandung meddley lagu daerah ; Paris Barantai dari Kalimantan Selatan, Si Patokaan dari Sulawesi Utara, Sajojo dari Papua, Soleram dari Riau, Kampuang Nan Jauh Di Mato dari Padang, Janger dari Bali, Manuk Dadali dari Jawa Barat, Anak Kambing Saya dari Nusa Tenggara Timur, Lelo Ledung, dari Jawa, dan lagu nasional Bagimu Negeri.
Oleh : Nurfaizah (13040219130051)
Prodi/Fakultas : Antropologi Sosial/FIB
DPL : DRS. Eko Ariyanto, M.T.