Inovasi Varian Rasa Rengginang Desa Jolosekti

jolosekti rasa rengginang

Selama tiga minggu terakhir ini, para mahasiswa KKN UNDIP di Desa Jolosekti, Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang, memutar otak mencari cara kreatif untuk mengembangkan UMKM rengginang yang selama ini berjalan stagnant di desa ini. Selama ini, UMKM ini hanya berjalan apabila ada pesanan dari warung-warung sekitar saja. Agar UMKM rengginang di Desa Jolosekti bisa diminati oleh masyarakat yang lebih luas, maka diperlukan pengembangan produk yang inovatif.

Sebelum bisa mengembangkan, mahasiswa harus terlebih dahulu memahami cara pembuatan rengginang. Pada umumnya, rengginang dibuat dengan cara merendam ketan ke dalam air bumbu selama 5 jam. Setelah itu ketan ditanak hingga matang. Ketan yang sudah tanak langsung dicetak dan didinginkan selama beberapa saat terlebih dahulu baru dipindahkan ke papan agar bisa dijemur dibawah cahaya matahari langsung. Apabila ketan sudah kering, maka ketan sudah menjadi rengginang mentah. Rengginang mentah sebenarnya sudah bisa dijual, namun beberapa warung meminta rengginang yang sudah digoreng alias matang. Para mahasiswa mempelajari cara membuat rengginang ini dari warga sekitar yang memang memiliki usaha sampingan menjual rengginang buatan sendiri.

Untuk membuat macam rengginang yang unik, mahasiswa KKN UNDIP memberikan variasi pada bumbu pada saat proses perendaman ketan. Salah satunya adalah rasa terasi dan rasa pedas. Setelah dicoba, ternyata inovasi ini memberikan cita rasa yang unik pada rengginang buatan mereka.

Variasi rengginang ini akan diajarkan kepada masyarakat desa agar UMKM mereka dapat berkembang lebih maju. Selain variasi rasa, mahasiswa KKN UNDIP juga akan mengembangkan pemasaran dan kemasan untuk meningkatkan nilai jual rengginang buatan warga Desa Jolosekti.