Waspada Stunting, KKN TIM II UNDIP 2021/2022 Kelurahan Bringin Berikan Edukasi Perhatian Kepada Buah Hati Sejak Dini
Program Kerja Multidisiplin I Mengenai Stunting
Kegiatan Pendampingan dan Edukasi Program Kerja Multidisiplin I Mengenai Stunting termasuk dalam SDG’S Nomor 3 yaitu Hidup Sehat dan Sejahtera. Program ini memberikan sosialisasi apa yang dimaksud stunting dan bagaimana agar terhindar dari Stunting. Sosialisasi Mengenai Stunting ini berlangsung bersamaan dengan Kegiatan STBM (Sanitasi Total Bersama Masyarakat) yang dilaksanakan oleh Puskesmas Ngaliyan. Kegiatan ini dilaksanakan di Kelurahan Bringin, Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang.
Sebagian besar masyarakat di Negara Indonesia banyak yang belum mengenal apa yang dimaksud Stunting. Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya. Kondisi tubuh anak yang pendek seringkali dikatakan sebagai faktor keturunan (genetik) dari kedua orang tuanya, sehingga masyarakat banyak yang hanya menerima tanpa berbuat apa-apa untuk mencegahnya. Padahal seperti kita ketahui, genetika merupakan faktor determinan kesehatan yang paling kecil pengaruhnya bila dibandingkan dengan faktor perilaku, lingkungan (sosial, ekonomi, budaya, politik), dan pelayanan kesehatan. Dengan kata lain, stunting merupakan masalah yang sebenarnya bisa dicegah.
Pemberian Edukasi Stunting di Kelurahan Bringin, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang
Pada kegiatan Sosialisasi dan Pendampingan Edukasi Stunting ini juga menjelaskan bagaimana bisa terjadi Stunting kepada buah hati. Dimana seringkali masalah-masalah non kesehatan menjadi akar dari masalah stunting, baik itu masalah ekonomi, politik, sosial, budaya, kemiskinan, kurangnya pemberdayaan perempuan, serta masalah degradasi lingkungan. Karena itu, ditegaskan oleh Menkes, kesehatan membutuhkan peran semua sektor dan tatanan masyarakat. Selain itu, terdapat tiga hal yang harus diperhatikan dalam pencegahan stunting, yaitu perbaikan terhadap pola makan, pola asuh, serta perbaikan sanitasi dan akses air bersih.
Booklet Mengenai Info Stunting
Beberapa permasalahan yang menyebabkan anak menderita Stunting antara lain masalah stunting dipengaruhi oleh rendahnya akses terhadap makanan dari segi jumlah dan kualitas gizi, serta seringkali tidak beragam. Istilah yang dahulu disebut “4 Sehat 5 Sempurna” sekarang diubah menjadi “Isi Piringku” dengan gizi seimbang perlu diperkenalkan dan dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi anak-anak dalam masa pertumbuhan, memperbanyak sumber protein sangat dianjurkan, di samping tetap membiasakan mengonsumsi buah dan sayur. Dalam satu porsi makan, setengah piring diisi oleh sayur dan buah, setengahnya lagi diisi dengan sumber protein (baik nabati maupun hewani) dengan proporsi lebih banyak daripada karbohidrat.
Stunting juga dipengaruhi aspek perilaku, terutama pada pola asuh yang kurang baik dalam praktek pemberian makan bagi bayi dan Balita. Dimulai dari edukasi tentang kesehatan reproduksi dan gizi bagi remaja sebagai cikal bakal keluarga, hingga para calon ibu memahami pentingnya memenuhi kebutuhan gizi saat hamil dan stimulasi bagi janin, serta memeriksakan kandungan empat kali selama kehamilan. Lakukan inisiasi menyusu dini (IMD) dan berupayalah agar bayi mendapat colostrum air susu ibu (ASI), selain itu berikan juga makanan pendamping ASI. Jangan lupa pantau tumbuh kembangnya dengan membawa buah hati ke Posyandu setiap bulan. Anak wajib mendapatkan kekebalan dari penyakit berbahaya melalui imunisasi yang telah dijamin ketersediaan dan keamanannya oleh pemerintah. Masyarakat bisa memanfaatkannya dengan tanpa biaya di Posyandu atau Puskesmas. Rendahnya Sanitasi dan Akses Air Bersih Rendahnya akses terhadap pelayanan kesehatan, termasuk di dalamnya adalah akses sanitasi dan air bersih, mendekatkan anak pada risiko ancaman penyakit infeksi. Untuk itu, perlu membiasakan cuci tangan pakai sabun dan air mengalir, serta tidak buang air besar sembarangan.
Penulis: Tasya Nabila Meitarizqi
Editor: Yanuar Yoga Prasetyawan, S.Hum., M.Hum.
Lokasi: Kelurahan Bringin, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang