Kulik Mitos Populer Seputar Ibu Hamil Menyusui
Plamongansari (10/08/2022) – Ketika Ibu sedang memasuki fase kehamilan dan menyusui, pasti banyak sekali mendengar mitos yang sejatinya belum tentu benar adanya. Salah satunya adalah terkait pola makan serta informasi yang mungkin menyesatkan. Mitos yang berkembang di masyarakat dapat mempengaruhi kebiasaan sehari-hari. Mitos (bahasa Yunani: μῦθος, translit. mythos) atau mite (bahasa Belanda: mythe) adalah bagian dari suatu folklor yang berupa kisah berlatar masa lampau, mengandung penafsiran tentang alam semesta (seperti penciptaan dunia dan keberadaan makhluk di dalamnya), serta dianggap benar-benar terjadi oleh yang punya cerita atau penganutnya.
Antusias Ibu Hamil dan Ibu Menyusui Mengikuti Serangkaian Kegiatan Kulik Mitos atau Fakta Pada Ibu Hamil dan Menyusui
Mahasiswa Universitas Diponegoro Program Studi D4 Informasi dan Hubungan Masyarakat Fakultas Sekolah Vokasi yang menjadi bagian dari Tim II KKN Universitas Diponegoro Periode 2021/2022 telah melaksanakan salah satu program kerja monodisiplin melalui “Strategi Komunikasi Mengenai Mitos atau Fakta yang Berkembang Pada Ibu Hamil dan Menyusui” sebagai program kerja monodisiplin yang diselenggarakan disalah satu rumah warga, tepatnya di RT 03/RW 01, Kelurahan Plamongansari, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Pelaksanaan Penyuluhan mengenai Strategi Komunikasi Mengenai Mitos atau Fakta yang Berkembang Pada Ibu Hamil dan Menyusui dilakukan pada hari Selasa, 26 Juli 2022 tepatnya pukul 16.00 WIB. Alasan mengambil waktu pada sore hari adalah mengingat target sasaran dari kegiatan ini ialah ibu hamil dan menyusui yang bisa meluangkan waktunya pada sore hari. Berikut beberapa mitos dan fakta seputar kesehatan ibu hamil dan menyusui yang sebaiknya diketahui:
Ibu Hamil
1. Ibu Hamil Tidak Boleh Memakan Makanan Pedas
Menyantap makanan pedas selama kehamilan termasuk aman tapi dapat menyebabkan heratburn (rasa perih dan panas pada dada). Banyak ibu hamil mengalami heartburn dan makanan pedas dapat memperburuk kondisi ini. Heartburn paling sering terjadi pada trimester akhir kehamilan. Jika anda tidak mengalami gangguan sama sekali selama menyantap makanan pedas, berarti anda tidak perlu khawatir.
2. Tidak Boleh Berhubungan Seks Saat Hamil
Banyak orang mengatakan bahwa ibu hamil tidak boleh melakukan hubungan intim. Hal ini karena ada anggapan bahwa berhubungan intim saat hamil bisa menyakiti janin dan berpotensi menyebabkan keguguran. Informasi ini hanyalah mitos belaka. Selama kehamilan sehat dan normal. Janin dalam kandungan sepenuhnya dilindungi oleh kantung dan cairan ketuban, otot rahim yang kuat, dan lendir yang tebal pada leher rahim.
3. Bentuk Perut Ibu Hamil Menandakan Jenis Kelamin Janin
Mungkin kita sering mendengar anggapan perut yang terlihat meninggi itu menandakan bayi perempuan. Sebaliknya, perut turun kebawah menjadi pertanda bayi laki-laki. Ini hanyalah mitos belaka. Faktanya, bentuk dan tinggi rendahnya perut saat hamil bergantung pada kekuatan otot dan posisi janin didalam kandungan. Jadi, tidak ada korelasi antara bentuk perut dan jenis kelamin.
Ibu Menyusui
1. Ibu Menyusui Tidak Boleh Minum Air Es
Larangan minum air es saat menyusui karena menyebabkan perut kembung pada bayi. Hal tersebut adalah mitos. Faktanya adalah ibu boleh saja minum air es namun sebaiknya gunakan air mineral, air matang, dan es yang dibuat dari air matang atau es buatan sendiri.
Adapun mengenai perut kembung pada bayi dapat disebabkan karena ibu mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung gas seperti kol, kubis, brokoli, dll, bayi mulai mengkonsumsi berbagai jenis MPASI, minum selain ASI sebelum berusia 6 bulan.
2. Bayi Sakit, Ibu Minum Obat
Pemberian obat pada anak yang sedang menyusui selama sesuai dengan petunjuk dokter maka dapat langsung diberikan kepada anak, tanpa melalui ibu. Hal ini disebabkan pemberian obat pada anak berdasarkan berat badan anak sehingga tentu harus diberikan kepada anak itu sendiri. Sedangkan jika diberikan melalui ibu dengan harapan obat melalui ASI, maka resiko kadar obat tidak kuat. Hal ini karena ketika obat tersebut masuk ke tubuh ibu, maka obat tersebut mengalami metabolisme ditubuh ibu, sehingga kadarnya ketika melalui ASI menjadi lebih sedikit.
Foto Bersama Ibu Hamil dan Ibu Menyusui serta Pemberian Kenang-Kenangan Program
Peserta penyuluhan yaitu ibu hamil dan menyusui RT 03/RW 01 Kelurahan Plamongansari. Program ini diapresisasi dengan baik oleh peserta yang hadir dalam kegiatan tersebut. Menurut salah satu peserta penyuluhan yakni Ibu Istiqomah mengatakan,“Kegiatan penyuluhan ini sangat berguna karena ibu-ibu sekitar yang sedang hamil maupun menyusui mendapatkan pengetahuan baru mengenai mitos ataupun fakta yang berkembang pada masyarakat. Saya termasuk kedalam ibu-ibu yang masih percaya beberapa mitos yang berkembang seperti pernyataan yang terakhir anak sakit, ibu minum obat. Setelah saya tahu seperti itu dan diberikan solusi dengan cara mencampurkan obat kedalam makanan atau air susu”.
Kegiatan pelatihan ini berjalan dengan lancar dan komunikatif antara mahasiswa dengan ibu-ibu RT 03/RW 01 Kelurahan Plamongansari. Dengan demikian, penyuluhan ini diharapkan mampu menambah edukasi kepada ibu hamil dan ibu menyusui sekitar Kelurahan Plamongansari.
Penulis : Kentyas Nervilla / 40020619650079 / Mahasiswa Informasi dan Hubungan Masyarakat / Sekolah Vokasi / KKN Tim II Universitas Diponegoro Periode 2021/2022 / Kelurahan Plamongansari / Kota Semarang / Jawa Tengah.
Dosen Pembimbing Lapangan : Dr. Rr. Karlina Aprilia, SE,MSc,Akt.