Indonesia Darurat Stunting, Mahasiswa KKN Undip Melakukan Sosialisasi Pencegahan Stunting pada Bumil dan Baduta

Kelurahan Mangunsari, Kota Semarang (05/08/2022) – Masalah anak pendek (stunting) adalah salah satu permasalahan gizi yang menjadi fokus Pemerintah Indonesia. Presiden Joko Widodo mendesak untuk melakukan percepatan penyelesaian masalah stunting di acara Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Nasional Rancangan RPJMN 2020-2024. Stunting atau sering disebut kerdil atau pendek adalah kondisi gagal tumbuh pada anak berusia di bawah lima tahun (balita) akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang terutama pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu dari janin hingga anak berusia 23 bulan.

World Bank pada 2017 melaporkan bahwa Indonesia adalah negara ke-4 di dunia dengan jumlah balita dengan stunting tertinggi. Jumlah stunting (kondisi gagal tumbuh anak balita yang disebabkan oleh malnutrisi kronis) di Indonesia hanya sedikit lebih rendah dibandingkan dengan India, Pakistan, dan Nigeria. Data termutakhir dari hasil riset studi status gizi balita Indonesia (SSGBI) 2019 mencatat bahwa jumlah balita stunting di Indonesia saat ini mencapai 27,67 persen. Artinya, terdapat 6,3 juta dari populasi 23 juta balita di Indonesia yang mengidap masalah stunting. Jumlah yang telah melampaui nilai standar maksimal dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni sebesar 20 persen atau seperlima dari jumlah total anak balita dalam suatu negara. Di Kelurahan Mangunsari, terdapat 2 orang anak yang mengalami kejadian stunting. Menyikapi situasi tersebut mahasiswa KKN tim II Universitas Diponegoro ikut melakukan langkah – langkah dalam rangka menurunkan angka kejadian stunting di Indonesia.

Mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro melakukan program multidisiplin dalam rangka menurunkan angka kejadian stunting di RW IV Kelurahan Mangunsari, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang sesuai dengan visi misi tujuan pembangunan Indonesia yang dilakukan pada hari Jumat, 5 Agustus 2022. Program multidisiplin ini berjudul “Anak Sehat dan Pintar, Cegah Stunting Sejak Dini”. Pada program ini dilakukan sosialisasi menyeluruh terkait pencegahan stunting mulai sejak pembuahan sampai berusia 2 tahun (1000 Hari Pertama Kehidupan) yang merupakan umur kritis dari pertumbuhan dan perkembangan si kecil yang dilanjutkan sosialisasi pencegahan stunting terhadap balita dengan prinsip makan “Isi Piringku”. Setelah program sosialisasi stunting yang dilakukan pada bumil, ibu dengan anak di bawah umur dua tahun (baduta) serta ibu dengan balita selesai, dilakukan juga sosialisasi pembuatan MP-ASI untuk anak di bawah umur dua tahun (diatas 6 bulan).

Whats-App-Image-2022-08-11-at-23-57-26-1

Poster “Anak Pintar dan Sehat, Cegah Stunting Sejak Dini”

Whats-App-Image-2022-08-12-at-00-00-27
Whats-App-Image-2022-08-11-at-23-59-34

Pelaksanaan Sosialisasi “Anak Pintar dan Sehat, Cegah Stunting Sejak Dini”

Diharapkan setelah diberikan sosialisasi tentang stunting, masyarakat dapat ikut serta dalam mencegah kejadian stunting dan tidak terjadi lagi kejadian stunting di Kelurahan Mangunsari.

Oleh: KKN TIM II UNIVERSITAS DIPONEGORO RW IV KELURAHAN MANGUNSARI
Lokasi : Kelurahan Mangunsari, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang
DPL : Dra. Retno Hestiningsih, M. Kes