GOODBYE OBESITAS DENGAN CEK IMT RUTIN

Screenshot-20220812-001001-Samsung-Internet

Ngaliyan, Ngaliyan, Semarang(24/07/2022)

Obesitas adalah suatu keadaan ketidakseimbangan antara energi yang masuk dengan energi yang keluar dalam jangka waktu yang lama. Banyaknya konsumsi energi dari makanan yang dicerna melebihi energi yang digunakan untuk metabolisme dan aktivitas sehari-hari. Kelebihan energi ini akan disimpan dalam bentuk lemak dan jaringan lemak sehingga dapat berakibat pertambahan berat badan. Stroke, penyakit jantung koroner, hipertensi, gangguan pernapasan, diabetes tipe 2 dapat menjadi komplikasi karena obesitas. IMT adalah indeks sederhana dari berat badan terhadap tinggi badan yang digunakan untuk mengklarifikasikan kelebihan berat badan dan obesitas pada orang dewasa. IMT didefinisikan sebagai berat badan seseorang dalam kilogram dibagi dengan kuadrat tinggi badan dalam meter (kg/m2). IMT sebagai skrining umum kejadian obesitas, IMT perlu dilakukan secara rutin agar masyarakat dapat memantau berat badannya dan menghindari diri dari kasus obesitas. Setelah dilakukan observasi, di masa pandemi mayoritas masyarakat menjadi sedentary lifestyle dengan malas beraktivitas fisik dan sangat jarang berolahraga serta tidak memperhatikan makanan yang dikonsumsi.

Setelah dilakukan wawancara dengan kader Kesehatan RW 10 Desa Ngaliyan, diketahui bahwa masih belum ada kegiatan skrining umum obesitas berupa pengukuran IMT pada usia dewasa. Dulu pernah dilakukan pada usia lansia namun tidak berjalan lagi. Pengukuran IMT dan klasifikasinya dilakukan sesuai dengan standar Kemenkes mengunakan alat penimbang badan digital dan stadiometer untuk mengukur tinggi badan.

Melihat permasalahan dan kondisi diatas, Diah Satyaningrum, mahasiswa S-1 Kedokteran Umum, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro yang termasuk dalam KKN TIM II 2020/2021, menjalankan program kerja “Pengukuran IMT (Indeks Massa Tubuh) Sebagai Skrining Umum Kejadian Obesitas” yang berkaitan pada bidang kesehatan dalam Sustainable Development Goals (SGDs) nomor 3 yaitu kehidupan yang sehat dan sejahtera. Program kerja yang diusulkan oleh Diah Satyaningrum tentunya telah mendapatkan persetujuan dari Ir. Bambang Sulistiyanto, M.Agr.Sc., PhD., I.P.U. selaku Dosen Pembimbing Lapangan.

Program pengukuran IMT ini merupakan program yang dilakukan dengan melakukan pengukuran berat dan tinggi badan masyarakat RW 10 dengan usia diatas 30 tahun sebagai skrining umum kejadian obesitas. Selain kegiatan pengukuran IMT, masyarakat yang ditemukan dengan hasil IMT obesitas akan diberi edukasi singkat mengenai pola hidup, keseimbangan gizi dan bahaya obesitas. Diharapkan masyarakat turut menjaga kesehatan tubuh melalui pemantauan IMT rutin dan mengevaluasi pola hidup serta pemilihan makanan yang dikonsumsi.

KKN Tim II Universitas Diponegoro 2021/2022
Penulis : Diah Satyaningrum (22010119130055)
DPL : Ir. Bambang Sulistiyanto, M.Agr.Sc., Ph.D., I.P.U.
Lokasi KKN : Kelurahan Ngaliyan, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang