Jangan Dibakar!!! Mahasiswa Tim II KKN Undip Ubah Daun Kering Menjadi Pupuk Organik

S-181190672

Jatingaleh (28/07)-Kalian pasti sering menjumpai daun kering yang berserakan di jalan atau pekarangan rumah anda. Apalagi di saat musim kemarau tiba pasti akan lebih banyak daun yang berguguran. Sebagian besar masyarakat pasti akan membakar daun-daun kering tersebut. Kegiatan membakar daun kering akan menghasilkan karbon monoksida dan mengganggu pernapasan. Dari hal tersebut kegiatan membakar daun-daun kering berdampak buruk bagi kesehatan dan pencemaran udara.
Alangkah baiknya apabila daun-daun kering ini diolah menjadi pupuk organik.Kegiatan yang dilakukan di RW 8 Kelurahan Jatingaleh yaitu melakukan Pelatihan pembuatan Pupuk organik menggunakan daun kering. Menurut Nurkhasanah et al., (2021) menyatakan bahwa daun-daun kering mengandung unsur nitrogen (N) yang memiliki potensi untuk dijadikan pupuk kompos. Unsur nitrogen ini merupakan unsur makro dan dibutuhkan oleh tanaman untuk pertumbuhan dan pembentukan klorofil.
Pembuatan pupuk organik dari daun kering sangat mudah kalian hanya perlu mencacah daun-daun kering menjadi kecil kemudian tambahkan tanah gembur dan aktivator EM4 satu tutup botol dan air 1 liter kemudian diaduk merata agar tercampur semua antara air, EM4, Tanah gembur, dan Daun-daun kering. Setelah itu tutup masukkan hasil tersebut dalam ember dan ditutup rapat. Setelah minggu keempat, pupuk organik dari daun kering telah jadi dengan tekstur lembut, berwarna coklat kehitaman, dan hangat apabila diraba.
Mahasiswa Tim II KKN Universitas Diponegoro melakukan langkah Mudah dan sederhana untuk pupuk organik dengan daun kering. Jadi, sekarang jangan dibakar lagi ya. Lebih baik dikumpulkan untuk dibuat kompos. Selain menyuburkan tanaman di rumah, pembuatan kompos ini juga dapat membantu menjaga kelestarian lingkungan sekitar.

Kompos-nadya

Referensi:
Nurkhasanah, E., Ababil, D. C., Prayogo, R. D., & Damayanti, A. (2021). Pembuatan Pupuk Kompos dari Daun Kering. Jurnal Bina Desa, 3(2), 109-117.

Penulis: Nadya Wulan Saharani (Fakultas Peternakan dan Pertanian)
Editor: Hendrik Anggi Setyawan, S.Pi., M.Si.
Lokasi: kelurahan Jatingaleh, Kecamatan Candisari, Kota Semarang