Limbah Rumah Tangga Jadi Pupuk Organik Cair Ramah Lingkungan
Cepogo, Boyolali (31/7) – Pupuk Organik Cair (POC) merupakan jenis pupuk organik yang berwujud cair dan mudah larut dalam tanah. Bahan yang dapat digunakan dalam pembuatan pupuk organik cair salah satunya adalah limbah rumah tangga. Limbah rumah tangga terutama yang bersifat organik belum dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Wonodoyo. Limbah hanya ditimbun dalam tanah dan bahkan hanya dibuang begitu saja. Padahal limbah tersebut dapat dimanfaatkan menjadi pupuk organik cair yang dapat mencukupi nutrisi bagi tanaman.
Wisnu Adhi Pamungkas mahasiswa program studi S-1 Agroekoteknologi. Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro angkatan 2019 melakukan pelatihan pembuatan pupuk organik cair terhadap Kelompok Wanita Tani (KWT) Budi Pertiwi di Dusun Pandansari, Desa Wonodoyo. Program ini dilaksanakan pada hari Minggu, 31 Juli 2022 pukul 14.00 WIB, di rumah Ibu Darti selaku ketua kelompok dan dihadiri oleh anggota KWT Budi Pertiwi berjumlah 11 orang dan 9 orang dari KKN Tim II Undip tahun 2022. Program ini diawali dengan sosialisasi mengenai pengenalan pupuk organik dan dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan pupuk organik cair.
Pembuatan pupuk organik cair menggunakan bahan dan alat, berupa, sisa sayuran sebanyak 2 kg, air 5 liter, em4 100 ml, gula pasir 100 mg, ember berpenutup untuk tempat pembuatan pupuk, dan alat pengaduk untuk mengaduk pupuk. Sisa sayuran yang telah dicuci bersih dan dicacah menjadi kecil dimasukkan ke dalam ember yang telah disiapkan bersamaan dengan em4 dan gula pasir. Kemudian ditambahkan dengan air dan diaduk searah jarum jam hingga tercampur secara merata. Setelah itu, ditutup rapat dan dilakukan pengadukan 2 kali dalam sehari yaitu pada pagi dan sore hari. Proses fermentasi berlangsung selama 1 sampai 4 minggu tergantung dari ukuran limbah yang digunakan. Semakin halus ukuran limbah semakin cepat proses penguraiannya. Keberhasilan pembuatan pupuk ditandai dengan adanya lapisan putih pada permukaan pupuk, berbau seperti tapai, dan berwarna kuning kecoklatan.
Program kerja pelatihan pembuatan pupuk organik cair berjalan dengan lancar dan diharapkan mampu menarik minat anggota KWT Budi Pertiwi untuk memanfaatkan limbah organik rumah tangga di rumah masing-masing. “Pelatihan dari mas Wisnu ini sangat bermanfaat untuk kami. Kami jadi tau cara pengelolaan limbah sayuran yang biasanya hanya dibuang, ternyata bisa dimanfaatkan sebagai pupuk untuk tanaman” ujar Ibu Darti selaku ketua KWT Budi Pertiwi. Dalam pelaksanaan program ini, anggota KWT sangat berantusias mendengarkan dan memperhatikan secara saksama yang ditandai dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan serta mengajukan diri dalam proses pembuatan pupuk organik cair.
Penulis : Wisnu Adhi Pamungkas
Dosen Pembimbing Lapangan : Dr. Khairul Anam, S.Si., M.Si
Lokasi : Desa Wonodoyo, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali