Menuju Generasi Anti-Bullying, Mahasiswa KKN Undip Meningkatkan Awareness Bullying terhadap Remaja
Psikoedukasi dan Pembagian Booklet Bullying
BENDUNGAN (19/7) – Maraknya terjadi perundungan atau yang biasa disebut dengan istilah bullying yang terjadi pada pelajar di Semarang, Jawa Tengah masih menjadi sorotan. Fakta tersebut membuat mahasiswa KKN Tim II Undip Kelurahan Bendungan memiliki keinginan untuk meningkatkan kesadaran remaja akan bullying serta dampak yang ditimbulkan dari bullying. Bentuk peningkatan kesadaran akan bullying dilakukan dengan cara pemberian psikoedukasi serta booklet terhadap Karang Taruna Kelurahan Bendungan, Gajahmungkur, Semarang.
Psikoedukasi tentang bullying dan dampaknya dilakukan untuk menumbuhkan kesadaran serta mengenalkan isu anti-bullying pada remaja supaya dapat lebih mengenal apa itu bullying sebenarnya. Berdasarkan data yang diperoleh dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), kasus bullying terhadap anak-anak paling banyak dialami oleh siswa Sekolah Dasar. Anak yang terlihat lemah dan tidak akan melawan biasanya berpotensi untuk menjadi korban perundungan teman-temannya, baik dalam skala minimal hingga bentuk perundungan yang serius.
Materi-materi yang disampaikan kepada remaja karang taruna terdiri atas pengertian bullying. Bullying merupakan bentuk perilaku kekerasan dimana terjadi pemaksaan secara psikologis ataupun fisik terhadap individu atau sekelompok orang yang lebih “lemah” oleh individu atau sekelompok orang lainnya. Selanjutnya adalah faktor penyebab bullying diantaranya adalah keluarga, sekolah, kelompok sebaya, kondisi lingkungan, tayangan televisi & media cetak. Bentuk bullying, yaitu physical bullying, verbal bullying, social bullying, dan cyber bullying. Selain itu ada dampak yang ditimbulkan dari perilaku bullying adalah kesakitan secara fisik dan psikologis; kepercayaan diri yang menurun; malu, trauma, merasa, dan serba salah; takut untuk melakukan interaksi sosial; adanya keinginan untuk bunuh diri pada korban bullying; rentan terhadap gangguan jiwa. Mahasiswa juga memberikan alternatif bagi remaja untuk apa yang harus dilakukan ketika remaja menghadapi peristiwa bullying di lingkungannya.
Kegiatan psikoedukasi disampaikan secara lisan dengan mempresentasikan materi menggunakan power point dan juga dibagikan booklet yang berisikan materi supaya remaja dapat lebih paham terhadap isu bullying. Selain itu, diharapkan dengan adanya psikoedukasi remaja dapat lebih peduli dengan sesamanya dan lebih menghargai hak asasi manusia.
Psikoedukasi dan Pembagian Booklet Bullying
Penulis : Ayisha Nabila Putri Astaradina – 15000119120021 – Psikologi, Fakultas Psikologi
Lokasi : Desa Bendungan, Kecamatan Gajah Mungkur, Kota Semarang.
Dosen Pembimbing Lapangan : Agustin Erna Fatmasari., S.Psi., MA.