“Let’s Break the Silence!”: Mahasiswa TIM II KKN UNDIP 2021/2022 Membentuk Support Group Program sebagai Sarana bagi Korban Kekerasan di Kelurahan Krobokan Semarang
Krobokan, Semarang (17/7). Kekerasan dalam Rumah Tangga atau biasa disebut dengan KDRT masih kerap terjadi, tidak terkecuali di Kelurahan Krobokan. Berdasarkan diskusi yang dilakukan dengan ketua Jaringan Perlindungan Perempuan dan Anak (JPPA) Kelurahan Krobokan, Bu Suborini, terdapat beberapa kasus KDRT di Kelurahan Krobokan yang beliau tangani, baik dari tingkat kekerasan yang cukup rendah hingga tinggi. Bu Suborini juga mengatakan bahwa beliau mendampingi para korban sendiri selama masa pemulihan pasca trauma para korban.
Berdasarkan pernyataan dari Bu Suborini, para korban dari kekerasan di kelurahan ini kebanyakan adalah seorang istri dan anak. Banyak dari korban yang awalnya tidak ingin menindaklanjuti permasalahan ini dikarenakan rasa malu dan tidak ingin mempersulit keadaan. Padahal, apabila kekerasan hanya dibiarkan tanpa adanya tindakan lebih lanjut, maka hanya akan menimbulkan bahaya bagi para korban. Hal inilah yang terus didorong oleh Bu Suborini sebagai ketua JPPA agar para korban dapat melaporkan kekerasan yang mereka alami kepada pihak yang berwajib ataupun JPPA. Beliau menyampaikan hal ini rutin setiap beberapa pertemuan PKK sekali.
Melihat isu ini, penulis melihat satu hal yang masih perlu diperhatikan dalam penanganan terhadap kekerasan, yaitu bukan hanya dari sisi keadilan melainkan dukungan psikologis terhadap para korban. Hal ini dikarenakan meskipun keadilan sudah tercapai belum tentu psikologis korban membaik. Oleh karena itu, penulis mengusulkan untuk membuat program Support Group bagi para korban kekerasan di Kelurahan Krobokan.
Support Group adalah intervensi yang difasilitasi oleh profesional, paraprofesional, atau teman satu kelompok yang dirancang untuk memberikan dukungan emosional dan psikologi kepada sekelompok orang yang memiliki permasalahan atau berada dalam situasi yang sama.
Support Group ini diharapkan dapat terus dikembangkan dan menjadi program tetap di bawah organisasi JPPA Kelurahan Krobokan. Program ini juga diharapkan dapat membantu para korban untuk dapat lebih terbuka dan mengingat bahwa mereka tidak sendiri.
Penulis: Dara Delina Azzahra (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik)
DPL : Laura Andri Retno Martini, S.S., M.A. (Fakultas Ilmu Budaya)
Lokasi : Keluarahan Krobokan, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang