Lahan Sempit, Salah Satu Mahasiswa KKN UNDIP Tawarkan Alternatif Budidaya Vertikultur
Desa Tanjunganom, Kecamatan Gabus, Kabupaten Pati (12/08/2022) keterbatasan lahan menjadikan masyarakat enggan untuk melakukan budidaya tanaman. Salah satu mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tim II Universitas Diponegoro, Neilla Assiffa Naurafadia yang biasa dipanggil Sifa menawarkan solusi dengan budidaya sayuran secara vertikultur. Teknik vertikultur merupakan sistem budidaya pertanian yang dilakukan secara vertikal atau bertingkat menggunakan model wadah tertentu untuk penanaman.
Vertikultur merupakan salah satu solusi untuk pemanfaatan pekarangan rumah atau lahan sempit sebagai tempat untuk budidaya tanaman terutama sayuran. Tanaman sayuran seperti selada, sawi pakcoy, kangkung, dan bayam sangat cocok untuk dibudidayakan secara vertikultur karena sayuran tersebut memiliki perakaran yang tidak terlalu luas dengan masa panen yang relatif pendek antara 30 – 40 hari dan juga sayuran sebagai pangan harian yang dikonsumsi masyarakat setiap harinya.
Untuk memulai budidaya secara vertikultur, alat dan bahan yang perlu disiapkan yaitu pipa paralon 4 inci, alat pemanas, gergaji, spidol, meteran, botol kaca, pot, benih sayuran, dan media tanam. Langkah-langkah yang dilakukan untuk pembuatan vertikultur yaitu pipa paralon dengan panjang 1 meter digaris sesuai dengan jarak tanam yang diinginkan. Lalu, pipa paralon digergaji sesuai pola yang telah ditentukan. Selanjutnya, garis yang sudah digergaji, dipanaskan dengan alat pemanas dan ditekan menggunakan botol kaca untuk mendapatkan lubang pada pipa paralon.
Diharapkan dengan adanya program ini dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat Desa Tanjunganom terhadap Budidaya Sayuran. Selain untuk pemanfaatan pekarangan rumah, budidaya sayuran secara vertikultur diharapkan dapat memenuhi gizi dan meningkatkan pendapatan warga masyarakat Desa Tanjunganom.
Selain budidaya secara vertikultur, salah satu mahasiswa KKN, Sifa, juga melakukan program kerja pembagian dan penanaman bibit sayuran di Desa Tanjunganom, Kecamatan Gabus, Kabupaten Pati. Bibit sayuran yang dibagikan pada warga yaitu tanaman terong,tomat, dan cabai. Selain pembagian bibit, Sifa, mahasiswa Agroekoteknologi sekaligus mahasiswa KKN UNDIP juga memberikan pengetahuan dan edukasi mengenai cara budidaya tanaman yang tepat.
Budidaya tanaman tersebut dimulai dari pengolahan media tanam, penanaman, perawatan yang meliputi penyiangan gulma, pemupukan, penyiraman, dan pengendalian OPT, hingga pemanenan. Kegiatan penanaman bibit terong, tomat, dan cabai diikuti oleh beberapa warga Desa Tanjunganom. Diharapkan dengan adanya program ini dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat Desa Tanjunganom terhadap budidaya tanaman.
Penulis: Neilla Assiffa Naurafadia, Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Peternakan dan Pertanian.
Dosen Pembimbing Lapangan: Ocid Mursid, S. T., M. T.
Lokasi KKN: Desa Tanjunganom, Kecamatan Gabus, Kabupaten Pati, Jawa Tengah
Kuliah Kerja Nyata Tim II Universitas Diponegoro 2021/2022