Cairan Ajaib Bermanfaat, Mahasiswa KKN Undip Mengajak Masyarakat Gajahmungkur untuk Mengolah Sampah Dapur menjadi Eco-enzyme
Gajahmungkur, Kota Semarang (04/08/2022)- Pengolahan sampah adalah salah satu upaya pengelolaan sampah agar jumlah timbulan sampah yang ada di TPA menjadi berkurang. Bentuk pengolahan sampah beragam, baik dari sampah organik maupun sampah anorganik. Pengolahan ini juga dapat dilakukan oleh siapa saja dan dimana saja.
Di Kelurahan Gajahmungkur, khususnya RW.09 pengolahan sampah dimasyarakat sempat dilakukan pada saat sebelum pandemi. Hal ini difasilitas oleh bank sampah, namun pada saat pandemi ini kegiatan bank sampah dan juga pengolahan sampah sempat terhenti. Dan sampai sekarang belum terdapat kegiatan pengolahan lagi.
Sampah rumah tangga adalah sampah yang sering dihasilkan dalam kegiatan rumah tangga sehari-hari. Jenisnya pun beragam, dari sampah dapur, sampah bungkus kemasan, sampah kertas, sampah kardus dan lain lain. Dari beragamnya jenis sampah yang dihasilkan, jenis pengolahan yang diterapkan juga berbeda pula. Jenis pengolahannya juga dapat dilakukan secara mandiri dirumah masing-masing.
Pada tanggal 4 Agustus 2022 di Balai RW.09 Kelurahan Gajahmungkur, telah dilakukan pelatihan pembuatan eco-enzyme kepada ibu-ibu PKK RW.09. Eco-enzyme ini dibuat menggunakan sampah dapur berupa kulit buah-buahan.
Cairan ajaib atau eco-enzyme ini proses pembuatannya cukup mudah, bahan yang perlu disiapkan adalah kulit buah-buahan, gula merah dan juga air. Semua ml bahan yang digunakan adalah bahan yang mudah dicari dan ada disetiap rumah. Selain dari bahan-bahan tersebut, perlu juga disiapkan botol plastik. Penggunaan botol plastik perlu diperhatikan agar ketika proses pembuatan eco-enzyme tidak terjadi ledakan. Lalu untuk langkah-langkah pembuatan eco-enzyme adalah sebagai berikut : menyiapkan bahan dengan perbandingan 1:3:10. Dimana 1 adalah kulit buah, 3 adalah gula merah dan 10 adalah air. Lalu semua bahan dimasukkan kedalam botol atau toples plastik. Dan pastikan semua tercampur.
Setelah selesai, diamkan selama kurang lebih 2-3 bulan. Eco-enzyme baru dapat digunakan setelah waktu 2-3 bulan. Hal ini karena terjadi proses fermentasi dari si eco-enzyme. Cairan ajaib eco-enzyme ini sangat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari.manfaat dari eco-enzyme ini antara lain sebagai cairan pembersih lantai, sebagai cairan cuci piring, cairan pembersih WC, dan juga penyubur tanaman.
Ibu-ibu PKK terlihat sangat antusias terhadap pelatihan yang diberikan dan juga mendapat pengetahuan terkait pengolahan sampah Terkhusus untuk pengolahan sampah rumah tangga yang mereka hasilkan setiap harinya. Sehingga nantinya setelah adanya pelatihan ini, masyarakat dapat dengan mudah mengalahkan sampah rumah tangga mereka, terkhusus sampah dapur berupa kulit buah. Dan pengolahan ini juga bermanfaat bagi mereka sendiri.
Penulis : Yeti Nur Octaviani-Prodi Teknik Lingkungan-Fakultas Teknik
Lokasi : Balai RW.9 Kelurahan Gajahmungkur
DPL : Dr.Eng. Agus Setyawan, S.Si., M.Si.