TINGGINYA TINGKAT STUNTING DI KELURAHAN JOMBLANG, MAHASISWA KKN INISIATIF MEMBERIKAN SOSIALISASI SEHATKAN IBU MUDA UNTUK CEGAH STUNTING

Semarang (12/08) – Di Indonesia, masalah stunting masih menjadi ancaman serius yang belum terselesaikan dan memerlukan penanganan yang tepat. Stunting adalah kondisi dimana bayi mengalami kekurangan gizi kronis atau pada 1000 hari pertama kehidupan yang menyebabkan terhambatnya perkembangan otak dan tumbuh kembang anak. Stunting disebabkan oleh berbagai faktor yaitu faktor genetik, kurangnya asupan saat dalam kandungan dan setelah melahirkan, tingkat pengetahuan orang tua yang rendah mengenai tumbuh kembang anak. Dalam upaya penanganan stunting di Indonesia, pemerintah sendiri sudah menargetkan Program Penurunan Stunting menjadi 14% pada tahun 2024 mendatang. Memenuhi target tersebut merupakan sebuah tantangan besar bagi pemerintah dan rakyat Indonesia di tengah pandemi ini. Terlebih lagi, aktivitas di Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) kurang maksimal saat ini. Padahal, Posyandu adalah tonggak utama pemantau tumbuh kembang balita pada lingkup wilayah yang lebih kecil.

Di wilayah Kelurahan Jomblang sendiri, kasus stunting yang ada di kelurahan ini termasuk yang paling tinggi jika dibandingkan dengan kelurahan-kelurahan lainnya yang ada di Kecamatan Candisari. Terdapat 29 anak balita di Kelurahan Jomblang yang terkena stunting. Hal ini menjadi perhatian khusus pemerintah setempat untuk mengurangi jumlah tersebut. Untuk itu, mahasiswa berinisiatif memberikan penyuluhan atau sosialisasi tentang pencegahan stunting baik kepada ibu hamil, pasangan yang baru menikah, ibu menyusui, maupun ibu-ibu PKK sebagai perwakilan dari kemasyarakatan untuk pemberdayaan perempuan sebagai partisipasi dalam pembangunan kesejahteraan keluarga.

Program Sosialisasi “Sehatkan Ibu Muda untuk Cegah Stunting” dilaksanakan selama 2 hari, yaitu pada hari Selasa (12/07) dan Rabu (13/07). Program ini berlangsung atas seizin Ibu Ketua Posyandu RW 12 yang dengan tangan terbuka menerima kehadiran mahasiswa KKN untuk dapat memberikan ilmunya untuk ibu-ibu muda yang ada di wilayah RW 12 Kelurahan Jomblang. Pelaksanaan program sosialisasi yang dilaksanakan di hari Selasa (12/07) diikuti oleh ibu-ibu PKK RW 12. Maksud dan tujuan mengundang ibu-ibu PKK RW 12 mengikuti program sosialisasi ini adalah agar ibu-ibu PKK nantinya lebih paham mengenai stunting dan dapat membantu warganya untuk mengatasi balita-balita yang terkena stunting. Hal ini sesuai dengan fungsi dari ibu-ibu PKK yaitu sebagai perwakilan dari kemasyarakatan untuk pemberdayaan perempuan sebagai partisipasi dalam pembangunan kesejahteraan keluarga. Pelaksanaan program ini diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dilanjutkan dengan mars PKK dan mars KB. Kemudian, para mahasiswa memperkenalkan diri kepada ibu-ibu PKK sebelum melakukan penyuluhan atau dengan kata lain menjelaskan tentang seputar stunting. Sosialisasi atau penyuluhan pun dimulai dengan memberikan materi melalui powerpoint sebagai media pendukung yang sudah disiapkan mengenai data atau fakta di lapangan tentang stunting yang ada di Indonesia, ciri-ciri stunting, dan cara mencegah stunting. Pemberian materi berlangsung diselingi pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh ibu-ibu PKK kepada mahasiswa. Pelaksanaan program di hari pertama ini diakhiri dengan pemberian leaflet dan juga susu ibu hamil sebagai salah satu contoh produk pencegahan stunting.



(Kegiatan Penyuluhan Mengenai Pencegahan Stunting dengan Ibu-ibu PKK di RW 12, Kelurahan Jomblang)

Di hari berikutnya, mahasiswa melaksanakan program ini di Balai RW 12 bertepatan dengan kegiatan posyandu dilaksanakan. Berbeda dengan pelaksanaan program di hari sebelumnya, para mahasiswa hanya membagikan leaflet seputar stunting dan bubur bayi kepada ibu-ibu muda atau ibu-ibu menyusui yang datang ke Balai RW 12 untuk mengikuti kegiatan posyandu. Hal ini dikarenakan banyaknya ibu-ibu muda yang harus datang dan bergiliran untuk melakukan pemeriksaan kesehatan ibu dan anak. Sehingga, mahasiswa tidak dapat memberikan materi seperti yang dilakukan di hari sebelumnya karena kondisi yang tidak memungkinkan. Kegiatan diakhiri dengan membantu kegiatan posyandu yang berlangsung, yaitu saat kegiatan posyandu balita hingga kegiatan posyandu lansia.





(Kegiatan Penyuluhan Mengenai Pencegahan Stunting di Posyandu Anak di RW 12)

Kegiatan Program Sosialisasi “Sehatkan Ibu Muda untuk Cegah Stunting” ini terlaksana dengan baik, para mahasiswa dan ibu-ibu PKK menjalin komunikasi yang baik saat penyampaian. Hal ini dilihat dari antusias ibu-ibu PKK saat mengikuti penyuluhan dan banyaknya pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan mengenai stunting. Selain itu, pelaksanaan program di Balai RW 12 bersamaan dengan kegiatan posyandu juga terlaksana dengan baik. Banyak ibu-ibu yang antusias pula dengan menyampaikan beberapa pertanyaan-pertanyaan kecil kepada mahasiswa.



(Output Program Kerja Multidisiplin Kelompok 1)

Dengan adanya kegiatan Sosialisasi “Sehatkan Ibu Muda untuk Cegah Stunting” ini diharapkan kedepannya ibu-ibu muda lebih mempersiapkan diri baik dari sisi gizi maupun kesehatan lainnya agar nantinya calon buah hatinya mendapatkan gizi yang sesuai dan tidak termasuk ke dalam kategori stunting. Kesehatan dan gizi yang cukup dan baik bagi anak akan menentukan masa depan anak tersebut. Mari kita sama-sama sehatkan ibu muda atau calon ibu untuk cegah stunting!

Penulis : Kelompok I – Tim II KKN, Kelurahan Jomblang.
Editor : Hendrik, A.S.