Antropometri Digital vs Analog, Manakah Yang Lebih Baik?

2

Cepogo, Boyolali (29/07/2022) – Di era serba digital, semakin banyak alat ukur yang telah mengadopsi teknologi digital. Dibanding alat ukur analog, tentu lebih memudahkan pembacaan. Bahkan orang awam pun dapat menggunakan alat ini. Antropometri digital saat ini pun sudah banyak dijumpai di tempat kesehatan modern. Selain lebih praktis, alat ukur digital ini juga lebih presisi.

Dengan melihat hal ini, mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro, Fakultas Sekolah Vokasi, Jurusan Teknologi Rekayasa Otomasi, Daruh Alfian Mursidi, berinisiatif untuk membantu masyarakat dengan mengadakan sebuah sosialisasi dan percontohan dari alat – alat digital yang lebih praktis, fleksibel serta lebih akurat

Dari penuturan bidan desa Wonodoyo, ibu Dwi “Kegiatan ini bermanfaat bagi para kader posyandu agar mengetahui bahwasannya perkembangan teknologi sudah sangat pesat yang bahkan sudah menjamah bidang kesehatan, jadi mungkin untuk kedepannya desa Wonodoyo sendiri mampu untuk mengadakan alat antropometri digital untuk meningkatkan ke akuratan pengukuran pada kegiatan posyandu”

1

Program ini dilaksanakan pada hari Jumat, di balai desa Wonodoyo yang berada di dusun Wonosari, Desa Wonodoyo, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali pada pukul 09.00 – 11.00. Program ini diawali dengan pembagian leaflet yang sudah disediakan mahasiswa mengenai beragam alat antropometri digital terutama dalam pendeteksian stunting, pencontohan alat digital dengan mengunakan media langsung dan video, lalu sesi tanya jawab.

Adanya kegiatan ini memberikan edukasi mengenai kelebihan tentang alat ukur digital, namun keputusan untuk membeli alat ukur mana yang terbaik tergantung pada kebutuhan. Jika membutuhkan alat dengan keakuratan yang spesifik, mudah dibawa dan dipahami, alat ukur digital jawabannya. Namun alat ukur ini biasanya dijual dengan harga yang relatif lebih mahal daripada alat ukur analog dan juga membutuhkan perawatan khusus, seperti pergantian baterai secara berkala.

Sementara jika mencari alat ukur yang bisa digunakan jangka panjang dan minim perawatan, bisa memilih timbangan analog. Pasalnya, alat ukur jenis ini sering kali menggunakan bahan material yang tahan banting dan tidak cepat rusak. juga tidak memerlukan biaya tambahan untuk membeli baterai karena pada dasarnya alat ukur jenis ini tidak memerlukan baterai. Namun, alat ukur analog cenderung berukuran lebih besar dan lebih berat daripada alat ukur digital

Penulis : Daruh Alfian Mursidi
DPL : Dr. Khairul Anam, S.Si, M.Si
Lokasi : Desa Wonodoyo, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali