Mahasiswa KKN Tim II Undip Dorong Pertumbuhan UMKM Melalui Digitalisasi Pembayaran Berbasis QRIS di Kelurahan Jomblang Semarang

KKN Tim II Undip, SEMARANG(12/8) – Di era digital seperti saat ini, masyarakat dituntut untuk dapat cepat beradaptasi dengan dinamika perkembangan teknologi. Banyak transformasi yang terjadi dan mengubah rutinitas sehari-hari. Misalnya, kini warung-warung kelontong tak lagi hanya menerima pembayaran secara konvensional, tetapi juga telah menghadirkan bentuk-bentuk pembayaran digital seperti Quick Response Code Indonesian Standard atau yang biasa disingkat dengan QRIS (dibaca KRIS).
photo-2022-08-06-15-53-47
Terobosan sistem pembayaran digital ini beroperasi dengan cara menyatukan berbagai macam QR dari Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) dengan hanya menggunakan satu QR Code saja. Dengan demikian, transaksi antara penjual dan pembeli dapat berlangsung dengan lebih praktis, cepat, dan terjaga keamanannya. Meskipun metode ini sudah banyak tersebar di berbagai wilayah yang ada di Indonesia, tetapi persebarannya tentu belum merata. Padahal, keuntungan yang diperoleh dari metode pembayaran QRIS sangat banyak.

Bernanda Ayu Wahyuningsih, mahasiswa jurusan Administrasi Bisnis, selaku salah satu mahasiswa KKN Undip di Kelurahan Jomblang, menyadari adanya permasalahan pun tantangan tersebut. Banyak pelaku UMKM di Kelurahan Jomblang yang belum menerapkan digitalisasi pembayaran berbasis QRIS. Oleh karena itu, untuk mendorong pemerataannya, sekaligus untuk mendorong pertumbuhan dan kemajuan UMKM di Kelurahan Jomblang, Bernanda menginisasi program kerja bernama “Akselerasi Pengembangan Merchant Modern Berbasis Elektronifikasi QRIS Pada UMKM”.

Menurut Bernanda, saat ini para pelaku UMKM harus mampu bersaing di tengah gempuran arus digitalisasi. Oleh karena itu, diperlukan adanya transformasi digital, salah satunya dengan penggunaan QRIS sebagai alat pembayaran digital. QRIS memiliki lebih banyak keunggulan, baik bagi penjual maupun pembeli, apabila dibandingkan dengan alat pembayaran konvensional. Selain itu, penerapan QRIS pun sejalan dengan poin SDG yang ke-8, yakni mendorong pertumbuhan ekonomi yang terus-menerus, inklusif, dan berkelanjutan, serta kesempatan kerja penuh, produktif dan pekerjaan yang layak bagi semua orang.
“Menurut saya dengan adanya progam kerja ini dapat mendorong digitalisasi keuangan di daerah Jomblang, selain itu dengan adanya proker tersebutt dapat mengurangi angka kerugian pedagang. karena dengan menggunakan QRIS pedagang dapat terhindar dari bahaya uang palsu” ucap Shidiq, anggota karang taruna Desa Jomblang.
Dilansir dari laman resmi Bank Indonesia, bi.go.id (11/8/2022), berikut adalah keunggulan dan kemudahan QRIS yang dapat diperoleh para pelaku UMKM. Meningkatnya transaksi karena dapat menerima pembayaran berbasis QR apapun, meningkatnya branding produk yang diperjualbelikan, lebih kekinian, mengurangi biaya pengelolaan kas, terhindar dari uang palsu, tidak perlu menyediakan uang kembalian, transaksi tercatat otomatis dan bisa dilihat setiap saat, terpisahnya uang untuk usaha dan personal, memudahkan rekonsiliasi dan berpotensi mencegah tindak kecurangan dari pembukuan transaksi tunai, serta mampu membangun informasi credit profile untuk memudahkan memperoleh kredit ke depan.

Sementara itu, bagi pembeli, ada banyak kemudahan yang juga didapatkan. Misalnya seperti tidak perlu repot lagi membawa uang tunai, tidak perlu pusing memikirkan QR siapa yang terpasang, serta keamanannya terlindungi karena semua PJSP penyelenggara QRIS sudah pasti memiliki izin dan diawasi oleh Bank Indonesia. Penulis : Bernanda Ayu W Editor : Hendrik. A.S Lokasi : Kelurahan Jomblang, Kecamatan candisari, Kota Semarang