Cegah Kasus Stunting, Mahasiswa UNDIP Kenalkan Teknologi untuk Sanitasi

S-3301386

Cepogo, Boyolali (23/08) – Berdasarkan input pengukuran dan penimbangan di elektronik pencatatan pelaporan gizi berbasis masyarakat (e-PPGBM) pada 2020 angka stunting di Kabupaten Boyolali mencapai 9,02 persen atau sekitar 5.000 Berdasarkan input pengukuran dan penimbangan di elektronik pencatatan pelaporan gizi berbasis masyarakat (e-PPGBM) pada 2020 angka stunting di Kabupaten Boyolali mencapai 9,02 persen atau sekitar 5.000 balita. Kemudian pada 2021 dari 50.403 balita yang diukur ada penurunan di angka 8,9 persen atau sebanyak 4.172 balita. Sedangkan, pada Februari 2022 balita ditimbang dan diukur 59.163 anak, jumlah balita stunting 4.759 anak atau prosentase stunting 8,04 persen serta Pemkab Boyolali 2022 menargetkan bisa turun tiga persen.

Untuk menurunkan angka stunting diperlukan upaya yang dilakukan oleh semua pihak, salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu ketersediaan air bersih dan sanitasi layak. Intervensi penyediaan air minum, sanitasi yang layak, serta perubahan perilaku berkontribusi besar dalam pencegahan stunting. Program pencegahan stunting melalui penyediaan fasilitas air bersih dan sarana sanitasi merupakan kewajiban bagi semua orang, dengan menerapkan pola hidup bersih, adanya adaptasi kegiatan baru agar tidak mengabaikan pola hidup bersih dan sehat salah satunya yaitu kebiasaan mencuci tangan menggunakan sabun.

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan ketika mengunjungi SDN 2 Wonodoyo masih banyak anak-anak yang mengabaikan mencuci tangan sebelum makan dan sesudah berkegiatan di luar ruangan. Berangkat dari masalah tersebut mahasiswi Universitas Diponegoro, Anisya Sami Wahyuningrum menyelenggarakan Sosialisasi Pemanfaatan Teknologi Untuk Sanitasi Dalam Membantu pencegahan Stunting. Program ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 23 Juli 2022 bertempat di SDN 2 Wonodoyo dengan sasaran kelas 3, materi yang disampaikan yaitu mengenai pentingnya kesadaran mencuci tangan menggunakan sabun serta pengenalan teknologi tepat guna dalam sanitasi yaitu penggunaan alat sabun otomatis. Tidak lupa dilakukan demonstrasi penggunaan alat sabun otomatis dalam praktik mencuci tangan menggunakan sabun dengan baik dan benar.

S-3301387

Diharapkan dari program ini dapat meningkatkan kesadaran anak-anak pentingnya mencuci tangan dengan sabun dalam upaya pencegahan penularan virus serta stunting.

Penulis : Anisya Sami Wahyuningrum
Dosen Pembimbing KKN : Dr. Khairul Anam, S.Si., M.Si
Lokasi KKN : Desa Wonodoyo, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali