TINGKATKAN LITERASI KEUANGAN, MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO AJAK MASYARAKAT KELURAHAN TAWANGMAS LEBIH PINTAR MENGATUR KEUANGAN

Semarang (7/8/2022) – Literasi keuangan merupakan pengetahuan dan keterampilan masyarakat untuk mengelola dan memanfaatkan keuangan mereka secara maksimal. Dengan adanya literasi keuangan, masyarakat diharapkan memiliki bekal yang cukup sehingga dapat mengambil sikap dan memilih keputusan keuangan secara lebih bijak. Literasi keuangan adalah aspek yang terus digencarkan pemerintah agar masyarakat Indonesia mempunyai pengetahuan finansial sesuai kebutuhan sehari-hari mereka.

Literasi keuangan merupakan suatu hal yang penting di era saat ini. Seperti yang kita ketahui investasi mulai usia dini sudah mulai digencarkan di Indonesia. Oleh karena itu, literasi keuangan menjadi suatu urgensi tersendiri agar masyarakat tidak terjebak pada investasi- investasi bodong yang menjanjikan pengembalian besar dalam waktu singkat.

3

Sebagai tanggapan atas persoalan tersebut salah satu mahasiswa Universitas Diponegoro, David Brotoseno Sukarnojati mengadakan gerakan sosialisasi penyuluhan mengenai literasi keuangan di Kelurahan Tawangmas, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang. Kegiatan tersebut merupakan salah satu program monodisiplin KKN (Kuliah Kerja Nyata) yang dijalankannya. Sosialisasi penyuluhan literasi keuangan dilakukan oleh Seno secara door-to- door dari satu rumah ke rumah lainnya dan menyasar pada kaum muda khususnya remaja. Dalam melakukan sosialisasi mengenai literasi keuangan, Seno menggunakan poster sebagai alat bantu untuk menjelaskan materinya kepada warga.

4

Masyarakat cukup antusias dalam menyambut program ini karena mereka kebanyakan termotivasi untuk bisa memiliki modal pengetahuan yang cukup untuk mengelola keuangan mereka, terutama dalam berinvestasi. Salah satu warga yang menjadi peserta sosialisasi, Ewaldo Justin mengungkapkan terima kasihnya karena telah diajarkan mengenai literasi keuangan. “Terima kasih, mas. Saya jadi paham kalua ternyata ada banyak instrumen keuangan yang sebelumnya saya tidak tahu. Saya jadi tahu banyak, mas. Saya jadi lebih siap untuk mulai berinvestasi”, katanya. Masyarakat berharap dengan program ini mereka tidak lagi bingung dalam menentukan investasi yang akan dipilih dan tidak terjebak dalam investasi bodong.

Penulis: David Brotoseno Sukarnojati – 12030119130104
DPL: Rosa Amalia, S.Pi, M.Si