CEGAH STUNTING DENGAN (MPASI) BERUPA PELATIHAN PEMBUATAN SALAD BUAH BERSAMA MAHASISWA KKN UNDIP
Foto Mahasiswa Bersama Dengan Ibu-Ibu Dukuh Kutorejo, Desa plosokerep
Sragen (08/08), stunting merupakan kegagalan tumbuh kembang anak pada balita (bayi dibawah 5 tahun) akibat kekurangan gizi kronis sehingga menyebabkan tubuhnya lebih pendek pada usianya. Penyebab utama stunting adalah kurangnya gizi pada waktu yang lama, pola asuh yang kurang efektif, tidak melakukan perawatan pasca kelahiran, gangguan mental, serta tingginya angka anemia pada remaja putri sebelum menikah sehingga pada saat hamil menghasilkan anemia.
Di Kabupaten Sragen sendiri angka prevalensi stunting pada tahun 2021 mencapai 18%, angka tersebut cukup mengkhawatirkan dan perlu perhatian serta perlu adanya pembenahan dari pihak terkait. Oleh karena itu pencegahan stunting menjadi fokus pemerintah saat ini dan menjadi salah satu tema yang diangkat di Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II UNDIP Tahun 2022.
Di kelurahan Plosokerep, Karangmalang, tepatnya di Dukuh Kutorejo RT 08 tidak terdapat kasus stunting. Meskipun demikian pencegahan stunting tetap sangat penting bagi masyarakat dikarenakan kurangnya gizi atau kasus stunting terjadi sejak bayi masih dalam kandungan ibu dan balita. Jumlah balita serta ibu hamil di Dukuh Kutorejo terbilang cukup banyak dan hal ini yang membuat mahasiswa KKN merasa target penyuluhan sudah tepat sasaran. Dalam kegiatan penyuluhan “Pencegahan stunting dengan MPASI” ini sendiri dijelaskan apa itu stunting, penyebab stunting, gejala-gejala stunting, bagaimana pencegahan stunting, serta bagaimana cara memenuhi kecukupan gizi pada balita dengan (MPASI).
Program Kerja Generasi Emas Bebas Stunting ini dilaksanakan pada hari Selasa, 26 Juli 2022 yang bertempat di rumah Bapak Supono selaku ketua RT 08, Dukuh Kutorejo, Desa Plosokerep. Sebanyak 25 peserta menghadiri program penyuluhan yang dilaksanakan yang terdiri dari ibu hamil, balita, ibu dan anak-anak. Acara ini diikuti dengan baik oleh ibu-ibu yang hadir yang dapat dilihat dari bagaimana mereka memperhatikan dengan seksama saat materi dipaparkan. Setelah pemaparan materi stunting selesai, dilakukan pelatihan pembuatan MPASI yang berupa salad buah sebagai upaya pemenuhan kecukupan gizi untuk mencegah stunting serta pembagian salad buah baik untuk ibu-ibu maupun balita.
Gambar 1. Pelaksanaan Program Generasi Emas Bebas Stunting
Gambar 2. Poster Generasi Emas Bebas Stunting
Menurut Ibu Susi, program kerja ini sangat menarik karena ibu-ibu memperoleh informasi penting seputar stunting yang menyadarkan mereka pentingnya memenuhi gizi yang diperlukan oleh anak. “Alhamdulillah dapat pengetahuan baru, apalagi anak saya paling susah aklau disuruh makan buah sama sayur, nanti saya coba praktikan membuat salad buah ini di rumah, semoga anak saya mulai mau makan buah,” tutur Ibu Wati seusai penyuluhan selesai dilaksanakan.
Setelah dilakukannya program kerja Generasi emas Bebas Stunting ini, diharapkan ibu-ibu menjadi lebih sadar mengenai pentingnya memenuhi kebutuhan gizi pada anak dan mampu memberikan menu yang bervariasi agar anak tertarik untuk makan makanan yang sehat.
Penulis:
1. Anisa Nur Indah Sari (Fakultas Psikologi)
2. Purbo Anggoro (Fakultas Peternakan dan Pertanian)
3. Laurentina Adinda P (Fakultas Sains dan Matematika)
4. Salma Nur Faizah (Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan)
5. Shintya Putri Nareswary (Fakultas Hukum)
DPL : Oktavianto Eko Jati, S.Pi., M.Si. (Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan)