Waspada Genangan Air dan Sampah! Mahasiswa KKN UNDIP Terapkan Pembuatan Biopori sebagai Daerah Resapan Air
Bubakan, Semarang (12/8/22) – Genangan air yang muncul saat usai hujan menjadi salah satu permasalahan yang sering terjadi di lingkungan masyarakat. Kondisi ini semakin diperparah dengan intensitas hujan yang tinggi di Indonesia yang merupakan negara tropis serta pada pemukiman padat penduduk seperti daerah Kota Semarang. Apabila genangan air ini muncul dan ditambah pula dengan adanya sampah yang berserakan maka akan menjadi sarana bagi nyamuk untuk berkembang biak yang dimana akan memungkinkan intaian bahaya bagi masyarakat karena memunculkan banyaknya vektor penyakit.
Permasalahan demikian dapat diatasi dengan menerapkan pembuatan biopori. Biopori merupakan salah satu metode alternatif yang dapat diterapkan untuk mengatasi adanya genangan air akibat curah hujan yang tinggi. Konsep dari penerapan biopori ini yaitu akan menyerap air yang tergenang di atas permukaan tanah ke dalam lubang biopori yang telah dibuat dan akan masuk ke dalam tanah. Dengan demikian genangan air yang mengganggu aktivitas dan memungkinkan menjadi media penyakit ini akan hilang dan tercipta lingkungan yang sehat.
Mahasiswa KKN UNDIP telah berhasil menerapkan konsep biopori ini pada beberapa titik di wilayah RW III Kelurahan Bubakan, Kecamatan Mijen, Kota Semarang pada Jumat, 12 Agustus 2022. Beberapa titik yang dipilih ini merupakan titik daerah yang memungkinkan mengakibatkan genangan saat usai hujan turun. Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat biopori seperti paralon air, solder, dan sekop juga mudah ditemukan sehingga masyarakat dapat menerapkannya secara mandiri.
Dengan adanya daerah resapan air yang tercipta dari biopori ini diharapkan dapat membantu mengurangi dan menghilangkan genangan air di daerah-daerah yang rawan pada musim hujan sehingga akan tercipta lingkungan yang bersih, sehat, dan bebas berbagai penyakit.
DPL : Prof. Dr. Meiny Suzery, MS.
Lokasi : Kelurahan Bubakan, Kecamatan Mijen, Kota Semarang