Ecoenzyme Cairan Seribu Manfaat, Solusi Dalam Mengurangi Limbah Dapur Warga Desa Gribig

Kudus (14/7) Mahasiswa KKN Tim II UNDIP 2021/2022 bersama warga Desa Gribig melakukan pembuatan ecoenzyme guna mengurangi jumlah limbah dapur dari warga Desa Gribig. Ecoenzyme menjadi salah satu solusi dalam pengurangan limbah dapur seperti kulit buah yang dibuang ataupun buah dan sayuran yang sudah tidak layak konsumsi. Tim KKN II UNDIP hamper setiap hari melewati Tempat Penampungan Sementara (TPS) yang berada di Desa Gribig dan banyak sekali tumpukan sampah seperti sampah dapur. Hal tersebut didukung karena adanya pasar Desa Gribig yang aktif dan cukup banyaknya toko buah di Desa Gribig sehingga buah atau sayuran yang sudah tidak layak konsumsi atau jual akan berakhir di TPS tersebut.

Ecoenzyme-1

Cara pembuatan ecoenzyme dapat dikatakan sederhana karena tidak membutuhkan alat dan bahan yang bermacam-macam. Alat dan bahan yang perlu disiapkan diantaranya buah yang sudah tidak layak konsumsi atau jual atau kulit buah, gula seperti molase, gula merah tebu atau gula aren, air seperti air isi ulang, air galon, air PAM yang sudah didiamkan minimal 24 jam atau air hujan, wadah seperti botol berbahan plastic yang memiliki mulut yang lebar, hindari penggunaan wadah botol dari kaca. Beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti kategori sayur dan buah untuk pembuatan ecoenzyme, penyimpanan produk ecoenzyme supaya tidak terkontaminasi, pengemasan ecoenzyme dan kriteria yang baik untuk ecoenzyme dilihat dari segi pH di bawah 4,0. Namun, memang hasil dari ecoenzyme dapat digunakan setelah kurang lebih 3 bulan masa penyimpanan. Ecoenzyme ini sering dikatakan sebagai cairan serbaguna dengan seribu manfaat karena pemanfaatannya di bidang kesehatan, pertanian kehidupan sehari-hari, keberadaan tanah dan udara.

Ecoenzyme-2

Para peserta pelatihan berperan aktif dalam proses pembuatan ecoenzyme tersebut. Tidak hanya itu, di sela-sela pelatihan pun para peserta saling berbincang satu sama lain sehingga dapat memeriahkan suasana pelatihan. Harapannya jumlah sampah dapur yang ada di Desa Gribig dapat dimanfaatkan menjadi produk ecoenzyme dan peserta pelatihan ini dapat menjadi contoh bagi warga yang lain dalam kesadarannya untuk pemanfaatan sampah dapur seperti ecoenzyme. Selain itu, para peserta pelatihan juga dapat melanjutkan program ini suatu saat nanti sehingga warga juga mulai memiliki pola kehidupan yang benar dalam pemanfaatan limbah dapur utamanya. Program pelatihan ini didukung oleh beberapa organisasi Desa Gribig seperti KPMD, Karang Taruna, IPNU, IPPNU, PKK, Mojodadi’s serta beberapa perwakilan RT/RW sehingga program ini dapat berlangsung dengan baik dari proses persiapan sebelum terlaksananya program sampai dengan hari terlaksananya program.

Penulis: Fiska Aulia Rahma
DPL: Hartanti Sandi Wijayanti, S.Gz., M.Gizi
Lokasi KKN: Desa Gribig, Kecamatan Gebog