GENTING (Gerakan Bersama Cegah Stunting)! Mahasiswa KKN Undip Berkreasi dengan Menu PMT untuk Memenuhi Kebutuhan Gizi Balita
Gambar 1. Pemberian PMT
Sawah Besar, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang (29/07/22) – Berdasarkan data yang dihimpun dari data Operasi Timbang Kota Semarang, pada tahun 2022 terdapat sebanyak 1.367 kasus anak di Kota Semarang yang menderita stunting yaitu mencapai 3,10%. Pemerintah Kota Semarang masih terus berupaya untuk menekan tingginya angka prevalensi stunting hingga saat ini, terlebih lagi Kota Semarang termasuk dalam nominasi pilot project program Zero Stunting oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN).
Stunting merupakan salah satu permasalahan kurang gizi yang dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif pada anak. Balita yang tergolong dalam kelompok rentan lebih mudah untuk terjangkit permasalahan kesehatan, utamanya terkait permasalahan gizi. Masa pertumbuhan balita ini tentunya harus dibarengi dengan pemberian gizi yang seimbang, apabila hal ini tidak dapat dipenuhi maka dapat menyebabkan permasalahan stunting pada balita. Kekurangan gizi ini dapat terjadi sejak bayi dalam kandungan hingga pada masa awal setelah bayi lahir, akan tetapi kondisi stunting umumnya baru tampak ketika bayi berusia 2 (dua) tahun.
Ditemukannya angka prevalensi stunting di Kelurahan Sawah Besar mengindikasikan bahwa masih kurangnya asupan gizi yang diterima oleh para balita, permasalahan inilah yang menggerakan Mahasiswa KKN Tim II UNDIP dalam menginisiasikan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada para balita agar gizi mereka dapat terpenuhi secara optimal, khususnya bagi masyarakat yang kurang mampu dan rentan. Pelaksanaan pemberian PMT ini sekaligus wujud pelaksanaan program multidisiplin sosialisasi program GENTING (Gerakan Bersama Cegah Stunting). Anak terutama pada usia balita merupakan masa Golden Periode, ditandai dengan periode pertumbuhan serta perkembangan yang sangat pesat dan rawan terhadap kekurangan gizi. Kekurangan gizi yang terjadi dapat menyebabkan stunting yang dicirikan dengan, berat badang kurang, perawakan yang pendek, bahkan mengalami gagal tumbuh.
Pelaksanaan pemberian PMT diperuntukkan bagi Ibu yang memiliki balita sebanyak 30 orang dimulai dari RW 1-10 Kelurahan Sawah Besar. Adapun kreasi menu dari PMT yang dibagikan terdiri dari susu, pisang, biskuit sari gandum, madu, dan nugget vegetarian (nugget berbahan dasar sayur). Kreasi menu PMT mahasiswa KKN TIM II UNDIP didasarkan pada standardisasi Tumpeng Gizi Seimbang. Kegiatan pemberian PMT ini mendapat sambutan baik dari Plt. Lurah Sawah Besar yaitu Bu Niken Nugrahaeni, dengan harapan bahwa pelaksanaan program kerja multidisiplin ini dapat memberikan manfaat untuk keseimbangan gizi balita, edukasi masyarakat mengenai kreasi menu PMT, serta meningkatkan kesadaran masyarakat di Kelurahan Sawah Besar mengenai pentingnya upaya untuk mencegah stunting.
Gambar 2. Pelaksanaan Program Multidisiplin Pemberian PMT
Penulis:
Devi Salsabila Mujiono (FSM-2019)
Erlangga Hadi Kesuma (FK-2019)
Malika Putri Adella (FSM-2019)
Nur Solekhah (FISIP-2019)
Pua Ayu Wardhani (FISIP-2019)
Stevangki Roinaldo Rampala (FH-2019)
DPL: Ir. R.T.D. Wisnu Broto, MT.
Lokasi KKN: Kelurahan Sawah Besar, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang
KKN TIM II UNIVERSITAS DIPONEGORO TAHUN 2022