CEGAT DBD: Ajakan untuk Mencegah dan Mengatasi Demam Berdarah Dengue pada Anak di Kelurahan Bojongsalaman

Memasuki musim kemarau, demam berdarah dengue (DBD) menjadi salah satu penyakit yang perlu diwaspadai. DBD merupakan penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegepty yang membawa virus dengue. Kemenkes RI menyebutkan bahwa selama semester I tahun 2022 ini, terdapat peningkatan kasus dengue sebesar 2 kali lipat dibandingkan dengan tahun lalu. Hal ini patut menjadi perhatian karena demam berdarah dapat menyerang siapa saja, terutama anak-anak, dan dapat menyebabkan kematian apabila tidak ditangani dengan tepat.

Sebagai upaya pencegahan dan pengendalian terhadap kejadian demam berdarah yang meningkat di musim kemarau, mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro di Kelurahan Bojongsalaman, Agape Syerline Windatami, melakukan penyuluhan yang disasarkan kepada para orang tua di Bojongsalaman melalui selebaran (leaflet) yang memuat informasi seputar DBD pada hari Selasa, 9 Agustus 2022. Dalam selebaran tersebut dijelaskan mengenai definisi, ciri-ciri nyamuk DBD, gejala awal dan lanjutan DBD, termasuk bagaimana pertolongan pertama yang bisa dilakukan apabila anak mengalami gejala DBD. Pada kegiatan tersebut dijelaskan juga terkait upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah DBD, yaitu dengan 3M+ (Menguras, Mengubur, Memanfaatkan Kembali, dan Mencegah Gigitan dan Perkembangbiakan Nyamuk).

Penyuluhan yang dilaksanakan melalui posyandu RW 07 ini berhasil menggaet 30 orang tua untuk waspada terhadap DBD, bahkan tidak sedikit dari mereka yang antusias bertanya terkait upaya pertolongan pertama dan pencegahan yang bisa dilakukan untuk DBD tersebut. Diharapkan melalui kegiatan ini, dapat lebih meningkatkan kesadaran dan pengetahuan orang tua tentang DBD, agar angka kejadian dan angka kematian karena DBD dapat berkurang.

Penulis: Agape Syerline Windatami (22010119120034) – Fakultas Kedokteran 2019
DPL: Marwini, S.HI., Lc., M.Si.
Lokasi: Kelurahan Bojongsalaman, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang