Terobosan Baru untuk Menghalangi Sampah di Sungai, Mahasiswa KKN Undip Melakukan Edukasi Cara Pembuatan River Barrier ke Masyarakat
Semarang (12/08) – Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang diselenggarakan oleh Universitas Diponegoro mengharuskan tiap Mahasiswa untuk melakukan Program Kerja Monodisiplin atau Program Kerja Mandiri yang di sesuaikan dengan konsentrasi jurusan atau departemennya masing-masing. Salah satu Mahasiswa TIM II Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2021/2022 Universitas Diponegoro telah melaksanakan Program Kerja Monodisiplin yaitu pemberian edukasi kepada warga RW 04 Kelurahan Lamper Tengah mengenai cara pembuatan River Barrier sebagai alat untuk menghalangi sampah di sungai. Program tersebut dilakukan dengan cara sosialisasi yang dilaksanakan di Balai RT 01 RW 04 Kelurahan Lamper Tengah, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang yang dilaksanakan pada hari Rabu, 27 Juli 2022. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Ketua RW 04, Ketua RT 01 dan beberapa perwakilan RW 04.
Pembuangan sampah sembarangan akan berdampak langsung terhadap kebersihan dan kesehatan lingkungan sekitarnya. Pada musim penghujan, sampah akan masuk ke badan air sehingga debit air sungai bertambah. Kondisi tersebut akan mengakibatkan hanyutnya sampah-sampah tersebut, sampah yang hanyut akan terbawa kea rah muara sungai dan akhirnya menuju lautan. Sampah laut merupakan sampah yang secara sengaja atau tidak sengaja masuk ke dalam laut yang mempunyai dampak dan mengancam kelangsungan dan keberlanjutan hidup biota laut.
Segala bentuk upaya untuk mengurangi keberadaan sampah yang berakhir di laut perlu di lakukan oleh masyarakat. Pemasangan alat untuk menghambat sampah di sungai perlu di lakukan untuk mengurangi kemungkinan sampah mencapai lautan. River Barrier merupakan salah satu alat yang bisa di pasang di sungai, untuk sungai yang berukuran tidak terlalu besar. Alat tersebut berbahan dasar dari pipa pvc yang di sambung dan di ikat ke pancang di ujung sungainya. Pancang tersebut bisa berupa pohon, tembok ataupun besi yang di tancapkan di tanah. Pancang tersebut harus kuat agar Ketika debit volume sungai meningkat alat tersebut tidak terbawa arus. River barrier dapat menghambat laju persebaran sampah menuju lautan, karena sampah tersebut akan terhalang oleh pipa pvc tersebut. Sampah yang terhalang dapat di kumpulkan oleh petugas kebersihan, sehingga tugas mereka juga lebih di permudah karena sampah terkumpul di satu tempat.
Oleh karena itu, Ilyas Widyakusumah (Mahasiswa KKN Tim II 2021/2022 Universitas Diponegoro) berinisiatif untuk memberikan edukasi terkait cara pembuatan River Barrier sebagai alat yang dapat berfungsi untuk menghalangi sampah di sungai sehingga dapat menjadi suatu solusi untuk mengurangi kemungkinan sampah masuk ke laut. Prakiraan biaya yang di keluarkan untuk membuat alat tersebut juga turut di sampaikan di dalam edukasi tersebut.
Kelurahan Lamper Tengah di lalui oleh satu sungai yang bernama Sungai Bajak, kondisi sungai tersebut terbilang cukup kotor dan kurang terpelihara kebersihannya. Apabila River Barrier tersebut jadi di laksanakan oleh para warga, maka di harapkan dapat membantu melestarikan kondisi kebersihan sungai bajak itu sendiri dan dapat membantu mengurangi kemungkinan sampah masuk ke laut.
Penulis: Ilyas Widyakusumah
Asal: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan/ S1 Ilmu Kelautan. Universitas Diponegoro
Dosen Pembimbing Lapangan: Rosyida, S.P., M.Sc