Penting! Mahasiswi KKN Undip melakukan Edukasi Kekerasan Berbasis Gender kepada Pemuda-Pemudi di Kel. Sambirejo
Kel Sambirejo, Semarang ( 27/07/2022). Mahasiswi KKN Tim II Undip 2022 melakukan kegiatan sosialisasi kepada anak muda Karang Taruna yang bertempat di balai kelurahan Sambirejo dan dihadiri oleh 25 orang anggota Karang Taruna. Kegiatan sosialisasi ini dilakukan oleh mahasiswi Universitas Diponegoro yaitu Regina Elvega Mirino dari program studi Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Regina melakukan kegiatan guna memberikan pemahaman dan solusi kepada anak muda mengenai Kekerasan Berbasis Gender atau Gender Based Violence. Berdasarkan data Catatan Tahunan (Catahu) Komisi Nasional Anti kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan), kasus kekerasan berbasis gender terhadap perempuan sepanjang 2021 sebanyak 338.496 atau naik 50% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kekerasan Berbasis Gender ini juga tidak hanya terjadi pada perempuan saja , akan tetapi laki-laki pun dapat merasakannya. Lalu Merujuk Catahu Tahun 2020, mencatat adanya kekerasan terhadap gender jenis baru yaitu kekerasan gender berbasis siber atau online. Kasus kekerasan ini terus mengalami peningkatan selama enam tahun terakhir, peningkatan pada Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) dibandingkan tahun sebelumnya. Komnas Perempuan menyatakan bahwa kekerasan jenis ini memiliki pola kekerasan yang semakin rumit karena terjadi dalam ranah digital. Mulai dari pembunuhan karakter hingga pelecehan seksual melalui serangan di dunia maya. Dampak KBGO sama seperti kekerasan seksual yang terjadi di dunia nyata, dampaknya dirasakan langsung dan berjangka panjang pada korban.
Program ini dilakukan sebagai salah satu dukungan dari program pemerintah dalam meningkatkan Sustainable Development Goals (SDGs) pada poin ke 5 yaitu Gender Equality. Salah satu alasan melakukan kegiatan sosialisasi di kelurahan Sambirejo dikarenakan organisasi anak muda yang masih aktif yaitu Karang Taruna. Anak muda inilah yang menjadi target dalam kegiatan ini, karena merekalah yang akan aktif untuk memahami dan memilahnya lebih dalam sehingga anak muda dapat memberikan solusi yang lebih tepat dan efektif. Untuk itulah, Pemahaman akan kekerasan berbasis gender perlu ditingkatkan.
Regina melakukan kegiatan sosialisasi ini dengan terlebih dahulu berkunjung dan meminta izin dengan ketua Karang Taruna yaitu Mas Yosua Andi. Dalam perizinan, beliau sangat mendukung akan kegiatan sosialisasi ini. dalam pelaksanaannya pun, para anggota karang taruna sangat antusias untuk mendengarkan materi akan kekerasan berbasis gender bahkan Mas Yosua sendiri berkata bahwa ia belajar banyak dari kegiatan sosialisasi ini.