DUIT dari SAMPAH menabung di BANK SAMPAH. Mahasiswa KKN TIM II UNDIP sosialisasikan berbasis Infografis di RW 14 Kelurahan Sidanegara, Cilacap
Kelurahan Sidanegara, Cilacap (12/08/2022), Limbah rumah tangga kini terus berkembang seiring dengan perkembangan jumlah penduduk dan jumlah pemukiman yang semakin padat. Keberadaan limbah rumah tangga ini telah menjadi perhatian bagi masyarakat dan pemerintah karena dapat menimbulkan berbagai dampak negatif. Pencemaran dan kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh pembuangan limbah rumah tangga bukan menjadi hal yang bisa diremehkan karena kelak akan dapat mengganggu kesehatan dan kenyamanan masyarakat.
Pentingnya kesadaran masyarakat mengenai pengelolaan limbah rumah tangga sangat membantu mengurangi dan memanfaatkan limbah tersebut. Dengan demikian diperlukan adanya motivasi serta visual informasi yang mudah dimengerti untuk menumbuhkan rasa kesadaran tersebut.
Adanya potensi wadah Bank Sampah di RW 14 menggencarkan ide kami untuk menginformasikan sosialisasi kepada masyarakat RW 14 untuk lebih antusias menabung sampah anorganik ke Bank Sampah serta bisa mengolah sampah organik dengan pembuatan kompos yang tidak berbau.
Gambar 1. Infografis Limbah Rumah Tangga
Seorang mahasiswi KKN TIM II Universitas Diponegoro melaksanakan program ini dengan cara pengumpulan data dan informasi untuk bahan infografis. Mencari informasi mengenai Apa itu Limbah Rumah tangga, Bahaya nya Limbah Rumah Tangga dengan Literasi Digital diperuntukan menjadi latar belakang pentingnya memperhatikan Limbah Rumah Tangga, diperkuat dengan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan didapatkan informasi bahwa rumah tangga menyumbang paling banyak terhadap sampah nasional yakni 42,23%. Diperkuat juga pada data kependudukan RW 14 Kelurahan Sidanegara mencapai 2.912 Jiwa yang tidak terbayang perharinya akan menghasilkan berapa banyak dalam lingkup RW. Dengan informasi dan data yang divisualkan dirasa bisa menyadarkan masyarakat akan pentingnya memperhatikan Limbah Rumah Tangga.
Selanjutnya informasi mengenai pengolahan limbah atau sampah yang terbagi menjadi 2 yaitu anorganik dan organik. Pertama, mengenai pengolahan Sampah Anorganik yaitu mencari informasi Apa itu Sampah Anorganik dengan Literasi Digital. Dilanjut dengan solusi pengolahan sampah anorganik yaitu dengan Bank Sampah didukung dengan data penjualan sampah anorganik pada bulan januari-mei 2022 dimana terlihat masih mengalami penurunan dan terjadi kenaikan namun, penjualan sampah bisa menembus >2500K yang dinilai sangat menguntungkan. Didukung juga dengan data Penjualan Sampah Anorganik berdasarkan jenisnya pada bulan januari – mei 2022 terlihat bahwa sampah yang paling banyak dikumpulkan yaitu kardus dan dinilai sangat banyak serta tidak kalah juga dengan jenis sampah lainnya, disini kita lihat bahwa jenis-jenis sampah anorganik tersebut bisa diuangkan dan sangat menguntungkan warga bahkan lingkungan. Dengan adanya informasi dan data yang mendukung tersebut sangat dihimbau masyarakat untuk memanfaatkan dan memilah sampah anorganik yaitu dengan cara komunikasikan ke ketua RT setempat RW 14 atau langsung ke Bank Sampah.
Gambar 2. Dokumentasi bersama warga RW 14
Kedua, mengenai pengolahan Sampah organik yaitu mencari informasi Apa itu Sampah organik dengan Literasi Digital. Didukung dengan informasi pengolahan sampah organik dimana didapat dari pengetahuan rekan Mahasiswi KKN TIM II UNDIP yaitu pengolahan sampah organik dengan dijadikan kompos tak berbau dengan nama Metode TAKAKURA.
Informasi tersebut mahasiswi KKN TIM II Universitas Diponegoro visualkan dengan media Infografis agar menarik pembaca dan mudah dipahami. Infografis tersebut disosialisasikan kepada masyarakat yaitu pemaparan isi dari infografis tersebut serta ditempelkan di tempat-tempat umum yang diizinkan dan dijangkau seluruh warga RW 14.
Penulis : Dwy Puspita Ranintyas, (S1 Statistika, Fakultas Sains dan Matematika)
DPL : Dr. Prasetyo Budi Widodo, S.Psi M.Si
Lokasi KKN : Kelurahan Sidanegara, Kecamatan Cilacap Tengah, Kota Cilacap.