Ibu PKK Desa Pakis: Berkenalan dengan Alat Pereduksi Pestisida Buatan Guru Besar Fisika Undip sebagai Bentuk Pencegahan Stunting
Jumat (22/7) – Pencerdasan mengenai alat pereduksi pestisida pada sayur dan buah sebagai bentuk pencegahan stunting dalam hal asupan makanan telah dilaksanakan di Balai Desa Pakis, Kec.Bringin Kab.Semarang. Kegiatan ini dilakukan oleh Tim II KKN Universitas Diponegoro tahun 2022. Dengan diselenggarakannya kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi menegenai bahaya stunting hingga cara mencegah stunting salah satunya dengan adanya sebuah alat pereduksi pestisida pada sayur dan buah menggunakan gelombang mikro dan nano ozon yang telah dikembangkan oleh guru besar Fisika bapak Prof. Nur, dan juga mampu membuat masyarakat tahu akan bahaya pestisida pada tubuh hingga cara mencegahnya bahan kimia tersebut masuk kedalam tubuh lewat makanan.
Pada kesempatan tersebut bersama ibu-ibu PKK kami memberikan banyak edukasi terkait stunting dan pengenalan alat pereduksi pestisida dengan berbahan plasma ozon yang ditemukan oleh Prof. Nur. Kasus stunting masih menjadi masalah di Indonesia. Dalam hasil penelitian ditemukan kasus stunting di Indonesia diatas 30 persen, sementara badan kesehatan dunia, WHO mematok kasus stunting disetiap negara harus dibawah 20persen. Artinya ada pekerjaan besar dalam hal stunting yang harus diatasi bersama agar generasi mendatang kondisinya akan lebih baik. Dari informasi Bidan Pakis dalam pengukuran setiap bulannya di posyandu kelurahan Pakis terdapat data keseluruhan bahwa anak balita yang diduga terindifikasi stunting dilihat dari segi tinggi badan yang tidak sesuai dengan umur balita atau bisa dikatakan pendek/tumbuh lambat berjumlah 17 anak terhitung dari keseluruhan sembilan dusun yang ada. Untuk itu perlu diberikan penyuluhan mengenai stunting pada masyarakat terutama ibu-ibu di kelurahan pakis melalui perkumpulan PKK yang diselenggarakan secara rutin.
Salah satu penyebab terjadinya stunting adalah karena kandungan pestisida pada buah dan sayur yang dikonsumsi. Konsumsi sayur dan buah yang mengandung pestisida menyebabkan tubuh tidak bisa berkembang dengan baik, dan lebih mengerikan lagi mengganggu berkembangnya kecerdasannya. Karena hal ini Prof. Nur sebagai guru besar fisika Universitas Diponegoro membuat sebuah alat yang menggunakan energi ozon dengan produksi gelembung mikro dan nano, dimana pengetahuan ini berkaitan erat dengan ilmu Fisika yang awam disampaikan kepada masyarakat terutama ibu-ibu PKK desa Pakis. Tetapi dalam pelaksanaannya tim KKN mengemas materi dengan bahasa yang mudah dimengerti dan juga menggunakan video.
Para ibu-ibu PKK sangat antusias dengan adanya kegiatan ini, mulai dari Jarkoman yang diberikan oleh Bidan Pakis sebagai bentuk undangan banyak yang merespon dilihat dari kehadirannya melalui absen hampir 90% hadir dari jumlah keseluruhan anggota dan 10% berhalangan hadir dikarenakan adanya kepentingan pribadi lain yang tidak bisa di tinggalkan. Proses pelaksanaan kegiatan ini terlebih dahulu dengan mempresentasikan mengenai apa itu stunting, bagaimana perkembangan kasus stunting di Indonesia, penyebab terjadinya stunting, dan yang terakhir cara pencegahan dengan rajin membersihkan bahan makanan sebelum dimasak ataupun dimakan dengan benar yang salah satunya bisa menggunakan alat pereduksi pestisida sayur dan buah. Pemaparan beberapa hal tersebut dijelaskan secara ringkas dan jelas agar mudah dimengerti. Kemudian agar para audiens tidak bosan hanya sebatas membayangkan model dan cara kerja alat pereduksi pestisida pada makanan tersbut maka diperlihatkan pula proses cara kerja alat tersebut melalui video yang diambil dari youtube Prof. Nur. Hal itu membuat para kader PKK sangat takjub dengan kehadiran alat tersebut dan tidak menyangka ada sebuah alat yang bisa menghilangkan pestisida dengan kemajuan teknologi sekarang.
Setelah dipenghujung kegiatan pencerdasan ini dari pihak KKN ada beberapa pertanyaan singkat yang dilontarkan kepada audiens, yang bertujuan untuk mengulas materi yang telah disampaikan. Dan tidak menyangka hampir seluruh ibu-ibu PKK yang dimana sebagai audiens dapat menjawab pertanyaan diberikan. Yang selanjutnya dari tim kkn memberikan semacam doorprize untuk para ibu-ibu yang bisa menjawab pertanyaan tersebut sebagai apresisasi dan juga kenang-kenangan yang berisikan peralatan rumah tangga agar nantinya bisa bermanfaat.
Kami berharap setelah adanya kegiatan ini setiap ibu-ibu PKK di desa Pakis terutama, dapat melanjutkan kebiasaan untuk membersihkan bahan makanan dengan benar sebelum diolah dan/ataupun dimakan. Kegiatan ini ditutup dengan foto perwakilan dengan Bidan desa Pakis dan juga pemberian poster yang nantinya dapat ditempel di beberapa sudut kesehatan Desa Pakis seperti Posyandu, Poliklinik desa, dll. Yang harapannya poster tersebut dapat menjadi acuan bagi masyarakat terutama ibu-ibu untuk memotivasi mereka untuk memulai kebiasaan baru dan ikut mensukseskan target pemerintah perihal STOP STUNTING serta bebas Stunting dengan pravelensi turun hingga 14% di tahun 2024.