Mahasiswa KKN Undip Mengajak Generasi Muda Lawan Narkoba Sejak Usia Dini
Kudus (10/08/2022). Permasalahan narkoba masih menjadi ancaman serius bagi bangsa kita. Narkoba tidak hanya disalahgunakan oleh kalangan tertentu tetapi hampir semua lapisan masyarakat, mulai dari buruh serabutan sampai kalangan pejabat. Bahkan anak-anak usia dini sudah mulai menyentuh barang haram tersebut karena sudah diwajarkannya kenakalan remaja.
Menurut hasil survei Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia bersama LIPI di tahun 2019, angka prevalensi penyalahgunaan narkoba setahun terakhir pakai secara nasional berada pada angka 1,8 persen. Terjadi peningkatan sebesar 0,03 persen dibandingkan dengan tahun 2017. Hal ini menunjukkan terjadi peningkatan jumlah penyalahguna narkoba di Indonesia. Mirisnya lagi, berdasarkan survei tersebut juga ditemukan bahwa rata-rata usia pemakai narkoba adalah 19 tahun. Sangat disayangkan jika seorang anak sudah terpapar narkoba yang jelas sangat membahayakan kesehatan fisik dan mental penggunanya.
Melihat hal tersebut, pada hari Kamis tanggal 14 Juli 2022, mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro Periode 2021/2022, Riz Zaidan Febriano Arsya dari program studi Manejemen, melaksanakan program Sosialisasi “Bahaya dan Pencegahan Narkoba pada Generasi Muda” pada anak-anak calon atlet muda SSB Poper di Desa Rendeng, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, setelah mendapat izin dari Kepala Desa Rendeng dan Pelatih SSB Poper.
Program Sosialisasi Bahaya dan Pencegahan Narkoba pada Pergaulan Generasi Muda diawali dengan survey tentang lokasi pelaksanaan dan target audiens, yang menghasilkan lokasi di Lapangan Desa Rendeng dan target audiens yaitu anak-anak dan pemuda dari SSB Poper yang pemudanya juga tergabung dalam organisasi Karang Taruna Desa Rendeng. Mahasiswa selanjutnya melakukan perizinan kepada pelatih SSB Poper, Coach Rifqi Nugratama. Selanjutnya dilakukan pembuatan poster dan materi bahaya narkoba. Pada hari rabu tanggal 13 Juli 2022 dilaksanakan diskusi dengan coach SSB Poper untuk membahas cara penyampaian materi dan pendekatan terhadap peserta sosialisasi.
Sosialisasi Bahaya dan Pencegahan Narkoba pada Pergaulan Generasi Muda terlaksana dengan baik, peserta mendengarkan dan berpartisipasi secara proaktif bahkan dapat saling bertukar ilmu dan cerita. Kegiatan ini mendapat respon yang sangat baik dari peserta sosialisasi maupun masyarakat sekitar. Sebanyak sekitar 20 anak usia 9 hingga 15 tahun anggota SSB Poper sangat antusias mengikuti sosialisasi yang ditandai dengan aktifnya mereka menyampaikan beberapa pertanyaan pada saat pelaksanaan kegiatan sosialisasi tersebut. Stakeholders yang terlibat adalah tim pelatih dan anggota SSB Poper dan anggota Karang Taruna Desa Rendeng. Di sesi Akhir dilakukan pembagian poster-poster bahaya narkoba.
Evaluasi keberhasilan program ini dilihat dari terbentuknya kesadaran anak-anak usia dini akan bahayanya narkoba dan pentingnya mengisi kegiatan dengan hal-hal positif seperti menjalankan hobi, olahraga, dan giat belajar untuk meraih cita-cita di masa depan.
Penulis: Riz Zaidan
Fakultas: Fakultas Ekonomi dan Bisnis
DPL: Ocid Mursid .ST. MT