KKN TIM II UNIVERSITAS DIPONEGORO MELAKSANAKAN PROGRAM MONODISIPLIN DISEMINASI PENTINGNYA HEMAT ENERGI LISTRIK DAN PEMASANGAN LAMPU SOLAR CELL DI KELURAHAN WONOSARI
Semarang, Tim II KKN UNDIP melaksanakan program monodisiplin mengenai Diseminasi Pentingnya Hemat Energi Listrik dan Dampak Pemakaian Energi Listrik Berlebih pada peserta Pengecekan Jentik Nyamuk (PJN), Jum’at (05/08/2022).
Bertempat di SMK Bina Nusantara, kelurahan Wonosari, kecamatan Ngaliyan, kota Semarang. Program ini dilaksanakan oleh Muhammad Abdul Hasbi mahasiswa KKN dari jurusan Teknik Listrik Industri UNDIP dengan melakukan diseminasi mengenai Pentingnya Menghemat Energi Listrik dan menjelaskan tentang dampak dampak dari penggunaan listrik berlebih.
Masih banyak ibu ibu rumah tangga yang mengeluhkan kenaikan tarif listrik yang dibayarkan setiap bulannya dan tidak mengetahui penyebab dari kenaikan tarif itu sendiri. Pemateri menjelaskan penyebab dari kenaikan listrik adalah dampak dari pemakaian alat elektronik yang seringkali dibiarkan standby, contohnya TV yang dibiarkan tersambung ke colokan seharian kurang lebih akan menghabiskan 15 watt/jam, jika banyak alat elektronik yang dibiarkan standby bisa menambah sebanyak kurang lebih 8% dari tagihan yang seharusnya.
Yang paling sering dilupakan adalah penggunaan lampu yang tidak dimatikan meskipun tidak dipakai, juga masih banyak yang masih menggunakan lampu pijar dan lampu neon, padahal lampu LED merupakan lampu yang dapat menghemat energi listrik, karena lampu LED lebih kecil dari sisi wattnya namun lebih terang daripada lampu pijar dan lampu neon.
Menghemat energi listrik dapat mengurangi biaya tagihan listrik bulanan, agar lebih mudah mengontrol pengeluaran tagihan, bisa juga berpindah dari listrik pascabayar ke listrik prabayar (token listrik). Menghemat listrik juga dapat mencegah resiko arus pendek dan korsleting listrik, sebagaimana yang kita tahu dampak dari arus pendek bisa berakibat fatal, arus pendek itu menimbulkan percikan api yang bisa menyebabkan kebakaran, bahkan menurut Badan Standardisasi Nasional (BSN), kebakaran yang terjadi didominasi oleh arus pendek.
Satu lagi yang menjadi perhatian public adalah pemanasan global, pemanasan global adalah kondisi di mana bumi mengalami kenaikan suhu, kenaikan suhu semakin hari semakin naik sampai saat ini. Dampak dari pemanasan global ini juga menimbulkan banyak sekali masalah, contohnya di Indonesia, hampir di setiap sisi dari Indonesia mengalami bencana banjir. Salah satu upaya untuk mengurangi pemanasan global adalah dengan menghemat tenaga listrik, hingga saat ini masih banyak dengan bahan bakar batu bara yang menyisakan limbah dalam bentuk emisi karbon dan polusi. Makin banyak konsumsi listrik, makin banyak juga emisi karbon yang bisa merusak atmosfer bumi, rusaknya atmosfer bumi berefek pada pemanasan global
di hari Sabtu (13/08/2022), Muhammad Abdul Hasbi selaku mahasiswa KKN juga memberikan edukasi tentang lampu solar cell dan pemasangan lampu solar cell di Wonosari. Dalam kesempatan itu Hasbi menjelaskan secara detail mengenai lampu solar cell kepada masyarakat di kelurahan Wonosari. Lampu solar cell atau lampu tenaga surya merupakan lampu yang memanfaatkan tenaga sinar matahari untuk menghasilkan energi listrik. Biasanya lampu solar cell dilengkapi dengan beberapa komponen agar dapat bekerja dengan maksimal, yang terdiri dari lampu LED, sebuah solar panel, dan sebuah baterai isi ulang.
Hasbi juga menjelaskan cara kerja dari lampu solar cell yaitu adanya partikel yang disebut dengan ‘foton’ atau partikel sinar matahari yang sangat kecil. Ketika foton tersebut menghantam atom semikonduktor sel surya dapat menimbulkan energi yang besar untuk memisahkan elektron dari struktur atomnya. Maka pada saat itu energi sinar matahari diubah menjadi energi listrik. Dengan menggunakan lampu solar cell masyarakat kelurahan Wonosari akan terbantu dari segi ekonomi karena mahal di awal namun ke depannya tidak dipungut biaya, penerangan praktis, nyaman, dan lebih ramah lingkungan.
Seperti lampu lainnya lampu solar cell juga memiliki kelebihan dan kekurangannya. Kelebihannya yaitu lampu solar cell lebih ramah lingkungan, energi terbarukan, hemat energi, awet, tahan lama, biaya mahal di awal namun ke depannya tidak dipungut biaya, biaya perawatan rendah, dan bisa menyimpan cadangan listrik. Sangat cocok digunakan di daerah semarang karena panas matahari yang menyengat akan mengisi daya dari lampu solar cell dengan maksimal, Sehingga lampu solar cell bisa menjadi alternatif bagi masyarakat untuk dijadikan sebagai cadangan penerangan.
Nama Penulis : Muhammad Abdul Hasbi
Dosen Pembimbing : Anim Kafabih S.E., M.E.
Lokasi : Kelurahan Wonosari, Kota Semarang