Solusi Budidaya Cerdas di Lahan Terbatas! Kuliah Kerja Nyata sebagai Wadah Mahasiswa untuk Melakukan Pendampingan Pembuatan Alat Budidaya Ikan dalam Ember (Budikdamber)

Candi, Semarang (30/07/2022) Rizky Diah Saputri, Mahasiswa S1 Akuakultur, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro menyelenggarakan program kerja yang berupa kegiatan pendampingan pembuatan alat budidaya ikan dalam ember (budikdamber) sebagai solusi budidaya cerdas di lahan terbatas kepada ibu-ibu PKK RW 04, Kelurahan Candi, Kecamatan Candisari, Kota Semarang.

SAVE-20220813-123949

Modul Pembuatan Alat Budidaya Ikan dalam Ember

Budikdamber merupakan sistem pemeliharaan dengan menebar ikan dan sayuran dalam suatu wadah pemeliharaan secara bersama-sama. Budikdamber juga dapat dikatakan dengan gabungan antara kegiatan budidaya ikan dengan kegiatan bercocok tanam.

IMG-3345

Pemaparan Materi Pembuatan Budidaya Ikan dalam Ember

Budikdamber merupakan sistem budidaya yang sudah banyak dilakukan karena memiliki beberapa kelebihan seperti dapat dibudidayakan di lahan terbatas, membutuhkan modal yang cukup rendah, alat dan bahan yang digunakan mudah untuk ditemukan, perawatan dan pemeliharaanya cukup mudah, tidak memerlukan pemberian pupuk pada tanaman, tidak membutuhkan listrik maupun tanah, dan lebih menghemat penggunaan air. Disamping itu, budikdamber juga memiliki beberapa kelemahan, diantaranya seperti hanya dapat membudidayakan dan memproduksi ikan dalam jumlah sedikit, karena hanya dapat digunakan untuk skala budidaya rendah.

Terdapat beberapa jenis ikan yang dapat dibudidayakan dengan sistem budikdamber yaitu ikan lele, nila hitam, patin, sepat, betok, gabus, dan gurame. Sedangkan jenis tanaman yang dapat dibudidayakan bergantung pada media tanam yang digunakan, seperti apabila menggunakan media tanam berupa arang maka tanaman yang dapat dibudidayakan adalah kangkung, genjer, dan bayam brazil. Apabila media yang digunakan adalah arang kain dan tanah, maka kegiatan budidaya dapat dilakukan pada semua tanaman.

Kegiatan budidaya ikan dalam ember cukup mudah dilakukan yang diawali dengan melubangi tutup ember dan bagian bawah untuk dipasang kran dengan bantuan solder, dilanjutkan dengan melubangi gelas yang akan digunakan untuk budidaya tanaman. Selanjutnya dilakukan pemasangan kran pengeluaran air di bagian bawah ember. Apabila ember sudah dipastikan tidak bocor, maka ember dapat diisi dengan air kemudian air diendapkan selama kurang lebih satu hari. Pada hari berikutnya air di dalam ember dapat dibuang dan diisi kembali dengan air baru serta didiamkan selama kurang lebih 2 jam. Aklimatisasi atau proses penyesuaian kondisi lingkungan dapat dilakukan ketika lele akan dimasukkan dalam ember, untuk menghindari terjadinya stress yang dapat berlanjut pada kematian ikan lele. Selanjutnya gelas yang sudah berisi tanaman dapat diletakkan pada tutup ember dan tutup ember dapat digunakan sebagai penutup serta diberi tambahan berupa kawat untuk menutup bagian yang digunakan untuk pemberian pakan.

IMG-3364-1

Ibu-ibu PKK RW 04 Melihat Alat Budidaya Ikan dalam Ember Secara Lebih Dekat

Ikan lele dapat diberikan pakan sesuai dengan ukuran bukaan mulutnya, setiap pagi dan sore hari secara ad libitum atau sampai ikan lele tersebut merasa kenyang. Penggantian air dapat dilakukan secara mudah yaitu dengan cara membuka kran pada bagian bawah ember dan dapat dilakukan secara total maupun sebagian setiap 1 hingga 3 kali seminggu. Hal ini dapat disesuaikan dengan kondisi lingkungan sebagai media budidaya ikan lele. Pemanenan ikan lele dengan penebaran awal berukuran 7-9 cm dapat dilakukan setelah 2 bulan apabila benih baik dan pakan yang diberikan berkualitas.

“Budidaya ikan dalam ember merupakan solusi budidaya yang cerdas dan sangat tepat karena mudah dilakukan, membutuhkan biaya yang cukup terjangkau, dan dapat menghasilkan ikan sebagai sumber protein dan juga sayuran secara bersamaan, dimana hal tersebut merupakan perpaduan yang saling melengkapi” ujar salah satu ibu PKK RW 04.

Penulis : Rizky Diah Saputri, S1 Akuakultur, Fakultas Perikanan dan llmu Kelautan, Universitas Diponegoro
Editor : Hendrik, A.S.
Lokasi : Kelurahan Candi, Kecamatan Candisari, Kota Semarang