Remaja Ababil Diberikan Kiat – Kiat Mengatasi Ketidakstabilan Emosi oleh Mahasiswa KKN Undip
Kebon Bawang, Jakarta (31/7) – Mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro 2021/2022, Evita Hosana Marchya, melaksanakan program monodisiplin yang berbasis psikologi pendidikan pelatihan yang bertemakan “Emotions Are A Part Of Me” guna meningkatkan perspektif dan pengetahuan remaja mengenai konsep emosi dan cara mengatasi ketidakstabilan emosi yang dilaksanakan di RW 01, Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Remaja adalah masa peralihan dari kanak – kanak menuju dewasa. Dalam masa remaja, banyak terjadi perubahan – perubahan, terutama perubahan emosi. Pada masa remaja sering diberikan label sebagai masa yang penuh dengan kelabilan emosi. Dalam periode yang sangat kritis ini, sangat diperlukan oleh remaja untuk mampu mengendalikan emosi mereka. Salah satunya bisa menggunakan dengan yang namanya kecerdasan emosi.
Maraknya, masyarakat khususnya remaja mengalami minimnya literasi ataupun pengetahuan mengenai apa itu emosi sendiri. Remaja hanya mengetahui emosi itu sama dengan marah, namun kenyataanya emosi tidak hanya marah, emosi memiliki berbagai jenis seperti takut, senang dan lain – lain. Kemudian, remaja harus diberikan edukasi mengenai pentingnya emosi itu sendiri, bukan hanya melihat dari segi negatif emosi itu. Banyak sekali pemikiran bahwa emosi hanya meninggalkan jejak yang tidak menguntungkan, tetapi emosi dapat memberikan jejak yang menguntungkan seperti dapat memberikan motivasi positif kepada remaja.
Program pelatihan “Emotions Are A Part Of Me” dibuat untuk peningkatan pengetahuan dan keterampilan cara untuk mengatasi ketidakstabilan emosi remaja yang dilaksanakan di Balai Warga RW 01, Kebon Bawang. Program pelatihan ini mendukung terwujudnya Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 3 yang membahas mengenai kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan bagi semua usia. Program tersebut dilaksanakan berbarengan dengan program – program mahasiswa lainnya yang satu kelompok dengan penulis. Secara umum, kumpulan program tersebut membahas mengenai regulasi dalam diri remaja.
Sebelum dimulai acara, peserta remaja diharuskan mengerjakan pre-test terkait tema terlebih dahulu. Kegiatan pelatihan dibuka dengan sambutan meriah dari MC, Indra Pratama, pada pukul 10.00 WIB. Materi pertama dibuka dengan pemaparan manajemen waktu oleh Uli Patricia. Kemudian, dilanjutkan pencairan suasana yang dibawakan oleh MC. Selanjutnya, pemaparan materi oleh penulis kepada peserta remaja pada pukul 11.00 – 11 – 45 WIB. Materi disajikan secara sistematis dan aplikatif sehingga memudahkan remaja untuk mengerti secara bijaksana. Selanjutnya, dilakukan post-test kepada peserta remaja untuk mengukur apakah ada peningkatan pengetahuan dari program ini. Kemudian untuk mengukur keterampilan, remaja diberikan worksheet yang berguna untuk mengetahui cara mengatasi ketidakstabilan emosi mereka sembari berdiskusi dengan penulis. Tiga peserta remaja mendapatkan hadiah akibat dari keaktifan dan peningkatan pengetahuan dan keterampilan mereka. Acara selanjutnya dilanjutkan oleh pemaparan materi dari mahasiswa lainnya dan ditutup oleh MC pada pukul 12.00 WIB.
Keberhasilan pelaksanaan program dapat dinilai dan diukur melalui dua pendekatan, yakni kuantitatif dan kualitatif. Pengukuran kualitatif dapat dinilai melalui meningkatnya pemahaman dan kesadaran peserta pelatihan akan cara mengatasi ketidakstabilan emosi. Hal tersebut dibuktikan dengan sesi diskusi interaktif pada waktu pemaparan materi berlangsung dan adanya pengerjaan worksheet yang melatih peserta untuk mengetahui berbagai macam emosi, menyadari emosi yang sedang berlangsung di dalam dirinya dan cara mengatasi ketidakstabilan emosi. Kemudian pengukuran pendekatan kuantitatif, dapat dinilai melalui meningkatnya pemahaman dan kesadaran peserta pelatihan akan cara mengatasi ketidakstabilan emosi. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya peningkatan skor pre-test dan post-test yang diukur melalui N Gain Score yang menghasilkan bahwa program sosialisasi ini dalam kategori cukup efektif.
Dengan adanya program pelatihan ini, remaja sudah melek dan sadar akan pentingnya edukasi mengenai emosi. Terlepas hal itu, berguna untuk remaja untuk tidak mendenail emosi mereka yang akhirnya terpendam secara tidak baik. Program ini dapat ditindaklanjuti para peserta remaja ataupun orang tua untuk membimbing anak remaja mereka, selepas masa bakti kegiatan KKN TIM II Universitas Diponegoro tahun 2021/2022.