Cegah PMK Pada Ternak, Mahasiswa KKN TIM II UNDIP Lakukan Edukasi Pentingnya Penerapan Biosekuriti di Peternakan
Bubakan, Mijen (5/8/2022) – Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) merupakan penyakit yang sedang marak di lingkungan peternakan. Penyakit ini mampu menjangkit dan menular pada antar ternak sehingga ditakuti oleh peternak. PMK disebabkan oleh virus yang akan menyerang sistem imun hewan ternak terutama ternak ruminansia. Dampak yang paling fatal apabila ternak terjangkit oleh PMK yaitu hewan ternak akan mati, sehingga menyebabkan kerugian bagi peternak. Namun penyebaran PMK dan penyakit ternak lainnya baik bersifat zoonosis maupun tidak, dapat dicegah dengan melakukan penerapan biosekuriti pada peternakan. Oleh sebab itu, diperlukan adanya penyuluhan mengenai penerapan biosekuriti pada peternakan sehingga para peternak dapat teredukasi dan lebih memperhatikan kesehatan ternaknya.
Biosekuriti berasal dari dua kata yaitu bio (hidup) dan security (pengamanan atau perlindungan) yang berarti pengendalian atau pengamanan terhadap makhluk hidup. Dalam peternakan, biosekuriti merupakan serangkaian kegiatan yang dirancang untuk mencegah penyakit masuk ke dalam atau keluar peternakan. Biosekuriti dapat mempengaruhi suksesnya sistem produksi ternak khususnya dalam mengurangi resiko dan konsekuensi masuknya penyakit menular dan tidak menular. Jika kegiatan biosekuriti dilaksanakan secara benar maka produktivitas ternak, efisiensi ekonomi dan produksi akan tercapai. Biosekuriti dalam bidang merupakan upaya mencegah kuman penyakit tidak masuk ke peternakan sehingga ternak tetap sehat dan menghasilkan produk yang aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH). Terdapat 3 zona di area peternakan yaitu merah, kuning, dan hijau. Zona merah adalah area kotor, zona kuning adalah area transisi, dan zona hijau adalah area bersih atau area produksi. Komponen dari biosekuriti adalah isolasi, kontrol lalu lintas dan sanitasi. Isolasi merupakan tindakan untuk mencegah kontak hewan sakit pada suatu lingkungan. Kontrol lalu lintas merupakan tindakan pencegahan penularan penyakit yang dibawa oleh alat angkut, hewan liar dan pengunjung. Sanitasi merupakan tindakan pencegahan terhadap kontaminasi yang disebabkan oleh feses.
Bubakan (5/8) – Penyuluhan penerapan biosekuriti pada peternakan di Kelurahan Bubakan dilaksanakan dengan memberikan materi mengenai pengertian biosekuriti, kategori pembagian zona atau area peternakan, manfaat menerapkan biosekuriti, dan dampak yang terjadi apabila tidak menerapkan biosekuriti pada peternakan.
Menurut pendapat Pak Joko selaku peternak di Kelurahan Bubakan, biosekuriti pada peternakan di Kelurahan Bubakan belum sepenuhnya diterapkan karena keterbatasan lahan. Namun terdapat aspek biosekuriti yang sudah diterapkan seperti lokasi kandang yang jauh dari pemukiman dan pemanfaatan kotoran ternak menjadi pupuk organik sebagai salah satu upaya penerapan biosekuriti pada bagian sanitasi kandang.